Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib RPTRA di Jakarta yang Dulu Jadi Kebanggaan Ahok, Kini Mulai Rusak, Besi-besi Berkarat

Kompas.com - 08/11/2022, 05:58 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah fasilitas bermain di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di DKI Jakarta mulai rusak.

Pemandangan itu terlihat di dua RPTRA kawasan Menteng, Jakarta Pusat, yakni RPTRA Borobudur dan RPTRA Amir Hamzah.

Pantauan di lokasi, Senin (7/11/2022), perosotan di RPTRA Borobudur patah dan dipasangi tali rafia. Tak kalah memprihatinkan, fasilitas jungkat-jungkit dan ayunan juga patah.

"Tapi maaf ya lagi rusak," kata salah satu petugas RPTRA yang tak mau disebutkan namanya usai Kompas.com meminta izin mengambil sejumlah foto.

Baca juga: Banyak Fasilitas Bermain di RPTRA Rusak, Pemprov DKI Baru Bisa Perbaiki Tahun Depan

Sementara itu, pemandangan di RPTRA Amir Hamzah juga nyaris sama.

Sejumlah besi-besi pada fasilitas bermain anak berkarat. Ada pula yang berlubang. Namun, belum ada fasilitas yang patah di RPTRA tersebut.

RPTRA menjadi kebanggaan tersendiri saat Pemerintah Provinsi DKI di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Saat Ahok menjabat gubernur DKI, ratusan RPTRA dibangun.

Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI yang dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 10 Februari 2017, pembangunan RPTRA di Jakarta hingga 2016 mencapai 186 unit. Sebanyak 186 RPTR itu dibangun sejak 2015.

Baca juga: 15,4 Persen Fasilitas Bermain di RPTRA Jakarta Rusak

Tak terawat sejak pandemi

Pada April 2022 lalu, Kepala Seksi Suku Dinas (Sudin) Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Pusat Bangun Manalu menyebutkan, ada 50 RPTRA di wilayahnya yang kondisinya tidak terawat pada sejumlah fasilitas yang tersedia.

"(Terdapat) 50 RPTRA harus segera ada perawatan, apalagi selama pandemi Covid-19 anggaran perawatan dialihkan untuk penanganan Covid-19," ujar Bangun, 12 April 2022.

Bangun memberi contoh, area bermain anak-anak ada yang kondisinya tidak lagi layak digunakan dan sangat berbahaya bagi mereka yang bermain di RPTRA, karena dapat menyebabkan luka akibat fasilitas permainan yang rusak.

"Hampir semua mainan di arena RPTRA berkarat dan rusak," ucap Bangun.

Lebih lanjut, Bangun mengungkapkan akibat terpaan angin kencang dan hujan deras belakangan ini, membuat sejumlah sisi bangunan RPTRA mengalami kebocoran pada atapnya.

15,4 persen fasilitas rusak

Sejumlah fasilitas bermain di RPTRA di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, mulai rusak. Kondisi itu tampak di RPTRA Borobudur di Jalan Borobodur, Pegangsaan, Menteng. Pantauan di lokasi, Senin (7/11/2022), perosotan di RPTRA tersebut patah dan dipasangi tali rafia. Tak kalah memprihatinkan, fasilitas jungkat-jungkit dan ayunan juga patah.KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Sejumlah fasilitas bermain di RPTRA di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, mulai rusak. Kondisi itu tampak di RPTRA Borobudur di Jalan Borobodur, Pegangsaan, Menteng. Pantauan di lokasi, Senin (7/11/2022), perosotan di RPTRA tersebut patah dan dipasangi tali rafia. Tak kalah memprihatinkan, fasilitas jungkat-jungkit dan ayunan juga patah.

Sementara itu, Kepala DPPAPP DKI Jakarta Tuty Kusumawati menyebutkan, 15,39 persen fasilitas bermain di RPTRA di Ibu Kota dalam kondisi rusak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com