Oleh: Edy Chandra, S.Sn., M.I.Kom*
KOTA Jakarta telah berumur 495 tahun sekaligus bertepatan dengan dilantiknya Pejabat Gubernur DKI yang baru pada Senin, 17 Oktober 2022.
Seluruh warga Kota Jakarta menyambut pemimpin baru yang akan melanjutkan membawa perubahan.
Tentunya dalam suasana positif saat ini akan menjadi lebih menarik jika kita dapat melihat kembali identitas visual Kota Jakarta melalui perkembangan visualisasi Logo Jakarta.
Logo menjadi sebuah sistem identitas pada aspek fisik sebuah perusahaan atau kelompok masyarakat sebuah wilayah berupa kota, seperti DKI Jakarta contohnya.
Pada tahun 1500, dikenal dengan istilah “Logotype” yang merupakan salah satu pembahasan di bidang Tipografi (ilmu yang mempelajari huruf).
Pada masa tersebut sedang berkembangnya teknologi cetak dengan menggunakan Metal Type (ligature).
Istilah Logotype lama kelamaan berubah menjadi logo, dan lebih mudah dikenal oleh masyarakat. “Logotype” lebih bernuansa tipografis (mengandung arti kata “Type” berkaitan dengan huruf/ tulisan).
Sementara “logo” memiliki makna lebih luas, bisa mengandung gambar/lambang/simbol dan bentuknya makin sederhana.
Logo merupakan sebuah entitas, karakter dan ciri-ciri yang membedakan satu dengan lainnya. Logo bagaikan sebuah wajah dari yang akan kita kenali pertama kali pada diri seseorang yang baru saja bertemu atau sudah seringkali bertatap muka.
Melalui visualisasi logo, kita dapat membayangkan secara nyata di depan mata dan pikiran kita terhadap sebuah nama maupun brand dari seseorang maupun produk.
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta merupakan ibu kota dari Negara Indonesia yang sudah berkembang pesat sedemikian rupa, ternyata memiliki rekam jejak perubahan perwajahan logo yang signifikan sejak jaman penjajahan Belanda di Indonesia.
Tentunya bagaimana sebuah logo muncul bagi kota Jakarta pada awalnya, kita simak selanjutnya.
Perkembangan visualisasi identitas Kota Jakarta tidak lepas dari perkembangan logo yang digunakan sebagai simbol perwajahan Kota Jakarta itu sendiri.
Sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia, penggunaan logo sebuah wilayah sudah diimplementasikan pada kota Jakarta yang dahulu lebih dikenal dengan nama Batavia.
Jan Pieterszoon Coen, Gubernur Wilayah Timur Hindia Belanda (VOC) yang pertama kalinya meresmikan penggunaan logo di wilayah jajahan Asia pada 15 Agustus 1620.
Logo yang menggambarkan secara simbolis sebuah perisai berwarna oranye, di dalamnya terdapat gambar pedang biru dikelilingi oleh karangan bunga laurel coklat.