JAKARTA, KOMPAS.com - Bau menyengat tercium di sekitar Kali Item, Sunter Jaya, Jakarta Utara, yang lokasinya dekat Wisma Atlet Kemayoran.
Semilir angin menyebabkan bau menyengat dari kali tersebut makin menusuk hidung.
Saat Kompas.com menyusuri kawasan Kali Item pada Selasa (8/11/2022), terlihat tumpukan karung putih di pinggir kali. Karung-karung itu sebagian besar berisi limbah plastik dan limbah rumah tangga.
Tak jauh dari tumpukan karung itu, tampak berbagai jenis sampah terkumpul di atas alas yang mengambang di permukaan kali. Sampah-sampah tersebut dikumpulkan di dalam keranjang besar berwarna biru.
Pada pukul 13.00 WIB, truk berwarna oranye datang dan diparkir di dekat tumpukan karung berisi sampah.
Sebanyak tujuh orang turun dari truk, lalu langsung menuju tumpukan karung tersebut. Mereka adalah petugas Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Kecamatan Tanjung Priok.
Salah satunya Soni, petugas yang setiap hari membersihkan Kali Item. Pria berusia 47 tahun itu bekerja dari pukul 07.30 WIB sampai 15.30 WIB dengan waktu istirahat selama satu jam.
Baca juga: Warga Pesisir Jakarta Pindahkan Perabot ke Lantai Atas Antisipasi Banjir Rob
Sampah-sampah di dalam karung dan yang terkumpul di permukaan kali merupakan hasil pekerjaan Soni bersama satu petugas lainnya sejak pagi hingga siang.
Mereka kemudian beristirahat. Selesai istirahat, mereka kembali melanjutkan pekerjaan mengumpulkan sampah dan memasukkannya ke dalam karung.
Sampah-sampah tersebut nantinya akan diangkut dengan truk.
"(Yang bertugas di Kali Item) ada dua orang. Areanya dari jembatan sini sampai jembatan sana, terus balik lagi," kata Soni.
Baca juga: Ada Piknik Malam Bersama Bloodmoon di Planetarium Jakarta, Simak Cara Daftarnya!
Soni menuturkan, sebagian besar sampah di Kali Item berasal dari limbah rumah tangga, seperti plastik makanan dan kebutuhan rumah tangga, serta kayu-kayu.
Namun, ada juga sampah organik, seperti daun dan batang pohon.
Menurut penuturan Soni, selain sampah rumah tangga, Kali Item juga tercemar limbah seperti oli dan pewarna. Limbah tersebut kadang menimbulkan busa dan air kali berminyak.
"Ini ada semacam limbah pabrik gitu kayak pewarna, limbah-limbah oli," tutur Soni.
"Iya, (limbah pabrik yang) menimbulkan busa," imbuh dia.
Soni berharap warga lebih bijak lagi dalam membuang sampah.
"Kan kalau kalinya bersih, lebih enak (dilihat)," ujar Soni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.