Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kali Item Kemayoran: Penuh Sampah, Keluarkan Bau Menyengat, Kadang Berbusa

Kompas.com - 08/11/2022, 16:09 WIB
Retno Ayuningrum ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bau menyengat tercium di sekitar Kali Item, Sunter Jaya, Jakarta Utara, yang lokasinya dekat Wisma Atlet Kemayoran.

Semilir angin menyebabkan bau menyengat dari kali tersebut makin menusuk hidung.

Saat Kompas.com menyusuri kawasan Kali Item pada Selasa (8/11/2022), terlihat tumpukan karung putih di pinggir kali. Karung-karung itu sebagian besar berisi limbah plastik dan limbah rumah tangga.

Tak jauh dari tumpukan karung itu, tampak berbagai jenis sampah terkumpul di atas alas yang mengambang di permukaan kali. Sampah-sampah tersebut dikumpulkan di dalam keranjang besar berwarna biru.

Baca juga: Instruksikan Lurah Se-Jakarta, Heru Budi: Foto Wilayah yang Kotor, Tiga Bulan Lagi Harus Sudah Bersih!

Pada pukul 13.00 WIB, truk berwarna oranye datang dan diparkir di dekat tumpukan karung berisi sampah.

Sebanyak tujuh orang turun dari truk, lalu langsung menuju tumpukan karung tersebut. Mereka adalah petugas Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Kecamatan Tanjung Priok.

Salah satunya Soni, petugas yang setiap hari membersihkan Kali Item. Pria berusia 47 tahun itu bekerja dari pukul 07.30 WIB sampai 15.30 WIB dengan waktu istirahat selama satu jam.

Baca juga: Warga Pesisir Jakarta Pindahkan Perabot ke Lantai Atas Antisipasi Banjir Rob

Sampah-sampah di dalam karung dan yang terkumpul di permukaan kali merupakan hasil pekerjaan Soni bersama satu petugas lainnya sejak pagi hingga siang.

Mereka kemudian beristirahat. Selesai istirahat, mereka kembali melanjutkan pekerjaan mengumpulkan sampah dan memasukkannya ke dalam karung.

Sampah-sampah tersebut nantinya akan diangkut dengan truk.

"(Yang bertugas di Kali Item) ada dua orang. Areanya dari jembatan sini sampai jembatan sana, terus balik lagi," kata Soni.

Baca juga: Ada Piknik Malam Bersama Bloodmoon di Planetarium Jakarta, Simak Cara Daftarnya!

Soni menuturkan, sebagian besar sampah di Kali Item berasal dari limbah rumah tangga, seperti plastik makanan dan kebutuhan rumah tangga, serta kayu-kayu.

Namun, ada juga sampah organik, seperti daun dan batang pohon.

Menurut penuturan Soni, selain sampah rumah tangga, Kali Item juga tercemar limbah seperti oli dan pewarna. Limbah tersebut kadang menimbulkan busa dan air kali berminyak.

"Ini ada semacam limbah pabrik gitu kayak pewarna, limbah-limbah oli," tutur Soni.

"Iya, (limbah pabrik yang) menimbulkan busa," imbuh dia.

Soni berharap warga lebih bijak lagi dalam membuang sampah.

"Kan kalau kalinya bersih, lebih enak (dilihat)," ujar Soni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com