Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Jelang Hari Pahlawan, Dompet Dhuafa Gelar Aksi Milenial Peduli Sejarah di Monumen Palagan Lengkong

Kompas.com - 08/11/2022, 18:08 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Menurutnya, kegiatan semacam itu merupakan upaya bersama untuk terus menjaga warisan budaya. Monumen Lengkong ini juga merupakan situs budaya.

Maka dari itu, kata Syaefudin, sudah menjadi tugas semua orang untuk menjaga, melestarikan, dan tidak sekali-kali melupakan sejarah yang terdapat di Monumen Lengkong.

Baca juga: Sejarah Hari Pahlawan dan Semangat Bung Tomo yang Berkobar

“Kita semua bisa menjadi pahlawan masa kini. Caranya adalah dengan terus menjunjung nilai-nilai kepahlawanan, kesatuan, gotong royong, saling tolong-menolong, dan terus mengingat sejarah,” jelasnya.

Senada dengan itu, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Lengkong Wetan Sertu Suardin mengatakan, kegiatan tersebut sangat membantu dalam mengenang dan menghormati para pahlawan yang gugur pada 25 Januari 1946.

Ia pun bersedia penuh mendukung dan membantu apa saja yang dibutuhkan dalam kegiatan itu. Kepada para pemuda, khususnya para peserta yang hadir, dia meminta agar tetap semangat untuk mempelajari sejarah-sejarah perjuangan Indonesia.

"Cara bagi bagi pemuda untuk bisa ikut terlibat dalam perjuangan, yang pertama, anak muda harus mengetahui sejarah,” katanya.

Kedua, lanjut Sertu, tanamkan semangat sehingga muncul kepedulian atas sejarah dan perjuangan-perjuangan di dalamnya.

Baca juga: Sejarah Hari Pahlawan, Peringatan untuk Mengenang Tragedi Pertempuran 10 November di Surabaya

Pada penghujung acara, tim panitia memberikan apresiasi kepada peserta-peserta terbaik, di antaranya juara lomba melukis dan kostum terbaik.

Nida Putri Kartika, siswa MTs Nurul Falah, Cihuni, yang berpenampilan sebagai sebagai Cut Nyak Dien menjadi juara pertama kostum terbaik.

Nida mengatakan, usai mengikuti acara tersebut, dia lebih banyak memahami tentang Mayor Daan Mogot, hingga namanya diabadikan pada nama jalan yang membentang sepanjang 27,5 kilometer (km) dari Sukarasa, Tangerang, sampai Grogol, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com