Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/11/2022, 05:15 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga harus gigit jari karena gagal menyaksikan gerhana bulan total yang sejatinya berlangsung pada Selasa (8/11/2022) sore kemarin.

Salah seorang dari mereka adalah April (19) yang sengaja datang ke Planetarium dan Observatorium (POJ) Jakarta di Komplek Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, dari Matraman, Jakarta Timur.

April dan pengunjung POJ lain tak bisa menyaksikan gerhana bulan total yang diperkirakan terjadi pada pukul 18.00 WIB lantaran cuaca yang tak bersahabat.

Sejak sore hingga matahari terbenam, kawasan Jakarta Pusat diguyur hujan deras. Bulan pun tertutup awan.

Baca juga: Pihak Planetarium: Gerhana Bulan Total Tak Akan Terlihat jika Cuaca Mendung

POJ sebelumnya mengundang warga Jakarta untuk mengikuti acara bertajuk "Piknik Malam bersama Bloodmoon" pada sore kemarin untuk menyaksikan fenomena alam gerhana bulan total itu.

April mengaku sudah bertanya kepada penyelenggara piknik apakah gerhana bulan bisa terlihat.

Namun, penyelenggara mengatakan bahwa gerhana bulan total tak akan tampak jika tertutup awan.

"Agak sedih sih sebenarnya," ujar dia.

Berdasarkan undangan digital yang dibagikan pihak POJ, kegiatan pada Selasa sore itu dibagi ke dalam dua sesi.

Sesi pertama dimulai dengan diskusi pada pukul 15.30-17.47 WIB, lalu dilanjutkan dengan pengamatan gerhana bulan pada 18.00-21.00 WIB.

Baca juga: Melihat Wajah Planetarium Jakarta yang Baru Selesai Direvitalisasi...

Antrean warga mengular

Berdasarkan pantauan Kompas.com sekitar pukul 19.45 WIB, warga tampak berkerumun di pelataran Teater Besar Taman Ismail Marzuki Jakarta untuk menyaksikan fenomena alam gerhana bulan total.

Sejumlah muda-mudi hingga orang dewasa dan anak-anak tampak antusias menyaksikan bulan berubah warna menjadi kemerahan.

Meski langit diselimuti awan usai hujan deras yang terjadi Selasa sore, warga tetap mengantre agar bisa melihat gerhana bulan total melalui teleskop.

Ada lima unit teleskop yang disediakan dan digunakan berganti-gantian oleh warga yang datang.

(Penulis : Reza Agustian/ Editor : Irfan Maullana, Nursita Sari)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tiba di Mapolda Metro, Perempuan Pemeran Film Dewasa Mengaku Siap Diperiksa Polisi

Tiba di Mapolda Metro, Perempuan Pemeran Film Dewasa Mengaku Siap Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Benarkan Adanya Pungli Sopir Truk di Babelan, Pelakunya Sudah Ditangkap

Polisi Benarkan Adanya Pungli Sopir Truk di Babelan, Pelakunya Sudah Ditangkap

Megapolitan
Akui Kaesang Belum Berpengalaman, PSI Depok Tetap Dukung Dia Jadi Ketum

Akui Kaesang Belum Berpengalaman, PSI Depok Tetap Dukung Dia Jadi Ketum

Megapolitan
Dua Kali Mangkir, Selebgram Pemeran Film Dewasa di Jaksel Bakal Diperiksa Polisi Hari Ini

Dua Kali Mangkir, Selebgram Pemeran Film Dewasa di Jaksel Bakal Diperiksa Polisi Hari Ini

Megapolitan
Pabrik Cokelat di Tangerang Kebakaran, Saat Ini Masih Proses Pendinginan

Pabrik Cokelat di Tangerang Kebakaran, Saat Ini Masih Proses Pendinginan

Megapolitan
Kebakaran Rumah Kosong di Ragunan Diduga karena Korsleting

Kebakaran Rumah Kosong di Ragunan Diduga karena Korsleting

Megapolitan
Mengenang Sejarah Pasar Lama Tangerang yang Sempat Alami Kebakaran

Mengenang Sejarah Pasar Lama Tangerang yang Sempat Alami Kebakaran

Megapolitan
Curiga Anaknya Sengaja Bakar Rumah, Sarmini: Sebelum Kejadian, Dia Tanya 'Surat Tanah Aman, Kan?'

Curiga Anaknya Sengaja Bakar Rumah, Sarmini: Sebelum Kejadian, Dia Tanya "Surat Tanah Aman, Kan?"

Megapolitan
Kebakaran di Ragunan, Seorang Nenek Dievakuasi karena Tak Kuat Menghirup Asap

Kebakaran di Ragunan, Seorang Nenek Dievakuasi karena Tak Kuat Menghirup Asap

Megapolitan
Tangis Nenek Sarmini Lihat Rumahnya Diduga Dibakar Anak Sendiri...

Tangis Nenek Sarmini Lihat Rumahnya Diduga Dibakar Anak Sendiri...

Megapolitan
Resmi Masuk PSI, Benarkah Jalan Kaesang Semakin Terbuka Jadi Cawalkot Depok?

Resmi Masuk PSI, Benarkah Jalan Kaesang Semakin Terbuka Jadi Cawalkot Depok?

Megapolitan
Bawa Parang dan Stik Golf Diduga untuk Tawuran, 12 Remaja Ditangkap di Jakbar

Bawa Parang dan Stik Golf Diduga untuk Tawuran, 12 Remaja Ditangkap di Jakbar

Megapolitan
Pagi Ini, Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif

Pagi Ini, Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif

Megapolitan
Alarm Bahaya buat Orangtua, Muncikari Intai Anak-anak ke Dalam Prostitusi 'Online' lewat Media Sosial

Alarm Bahaya buat Orangtua, Muncikari Intai Anak-anak ke Dalam Prostitusi "Online" lewat Media Sosial

Megapolitan
Waspada, Pencurian Motor di Bangka Jaksel Tak Lagi Malam Hari, tapi Waktu Subuh

Waspada, Pencurian Motor di Bangka Jaksel Tak Lagi Malam Hari, tapi Waktu Subuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com