Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub DKI Sebut Perpanjangan Rute LRT untuk Urai Kepadatan Stasiun Manggarai

Kompas.com - 09/11/2022, 12:52 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan bahwa perpanjangan rute Light Rail Transit (LRT) Jakarta ke Stasiun Manggarai justru bertujuan mengurai kepadatan penumpang di stasiun tersebut.

"Justru kami harapkan, dengan adanya stasiun baru LRT Jakarta, tentu konsentrasi masyarakat yang berpindah ke sana (Stasiun Manggarai) juga akan terpecah," ujar Syafrin di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (9/11/2022).

Syafrin mengatakan, rute LRT Velodrome-Manggarai diharapkan dapat mengurai kepadatan di Stasiun Manggarai kelak.

Baca juga: Cerita Stasiun Manggarai, Stasiun Tersibuk Sejak Masa Lampau hingga Masa Mendatang...

Sebab, selama ini kepadatan kerap disebabkan mobilitas pengguna kereta yang terpusat di stasiun tersebut.

"Yang tujuannya misalnya langsung ke arah utara lewat Kelapa Gading, Velodrome, itu otomatis mereka akan mengalir ke stasiunnya LRT Jakarta," kata Syafrin.

"Jadi justru dengan itu mengurai. Yang sekarang kan karena yang dari luar kota masuk ke Manggarai, dari Bekasi masuk ke Manggarai, dari Bogor masuk ke Manggarai, sehingga keseluruhannya pecah," ujar dia.

Baca juga: LRT Velodrome-Manggarai Jadi Proyek Strategis Nasional, Akan Dimasukkan Luhut ke Keppres

Syafrin menyebutkan, kebijakan atau rencana perpanjangan rute itu bukan sepenuhnya diputuskan oleh Pemerintah Provinsi DKI, tetapi juga Kementerian Perhubungan.

"Rencana tidak hanya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tetapi juga dari Kementerian Perhubungan," ujar Syafrin.

Syafrin mengatakan hal ini juga sesuai dengan visi Jakarta dalam pengembangan angkutan umum yaitu mendorong transportasi yang terintegrasi. 

Baca juga: Rute LRT Diperpanjang ke Manggarai, Kadishub: Agar Terintegrasi dengan Stasiun Sentral

"Dari Velodrome langsung ke Manggarai sehingga terintergrasi secara utuh dengan central station yang ada di Manggarai," ujar dia.

Sebelumnya, Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta menyetujui usulan penyertaan modal daerah (PMD) untuk biaya pembangunan trek lintas raya terpadu (LRT) Fase 2A dari Velodrome-Manggarai pada 2023.

Besaran PMD untuk biaya pembangunan ini senilai Rp 442 miliar dan akan disuntikkan kepada PT Jakarta Propertindo selaku BUMD DKI yang berwenang atas pembangunan trek LRT Fase 2A.

Persetujuan ini ditetapkan dalam rapat Banggar DPRD DKI membahas rancangan kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) untuk APBD 2023 di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/11/2022).

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Derah (Setda) DKI Jakarta Sri Haryati mengakui, Kemenhub mulanya tak menyetujui pembangunan trek Fase 2A.

"Tetapi, kemarin sudah diputuskan, dititip, langsung oleh Bapak Presiden bahwa nanti (pembangunan trek LRT) dari Velodrome langsung ke Manggarai," ucap Sri.

"Untuk itu, mohon bapak ibu (Banggar DPRD DKI), tentu ini (pembangunan trek LRT) nanti harus kita lajutkan," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com