JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna optimistis bendungan aliran Ciliwung di Bogor dan proyek sodetan di Bidara Cina bisa mengurangi 40 persen banjir Jakarta.
Menurut Yayat, hal tersebut sebetulnya sudah sesuai dengan kajian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) soal manfaat pembangunan waduk di Ciawi dan Sukamahi yang bisa kurangi 30 persen wilayah banjir di Jakarta.
"Pembangunan waduk itu bisa kurangi potensi genangan yang terjadi. Artinya, dengan ditahannya air di waduk atau bedungan, potensi wilayah genangan bisa berkurang," ujar Yayat kepada Kompas.com, Rabu (9/11/2022).
Kemudian, Yayat juga yakin sodetan Bidara Cina proyek bisa mengurangi beban Sungai Ciliwung dan Banjir Kanal Barat (BKB) sehingga bisa mengurangi wilayah banjir hingga 10 persen. Dengan demikian, totalnya ada 40 persen wilayah banjir yang bisa terhindar dari potensi adanya genangan.
Pasalnya, kata Yayat, perhitungan teknisnya sudah jelas menyebutkan proyek tersebut bisa menekan wilayah yang terdampak banjir di Ibu Kota. Efektivitas proyek tersebut baru bisa terlihat kalau sudah ada penyelesaiannya. Pemprov DKI juga harus memetakan apa saja hambatannya.
"Sekarang Pak Heru ini tinggal dorong percepatan dan selesaikan masalahnya. Apa sebetulnya masalah yang terjadi sehingga mengapa begitu lama proses penuntasan masalahnya?" kata Yayat.
Menurut Yayat, pertanyaan tersebut harus dijawab dengan memetakan permasalahan apa saja yang ada. Pasalnya, kata Yayat, proyek tersebut sudah direncanakan sejak lama, namun belum nampak hasilnya.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebelumnya meyakini bendungan aliran Ciliwung di Bogor dan proyek sodetan di Bidara Cina bisa mengurangi 40 persen banjir Jakarta.
Baca juga: Mengintip Suasana Pembongkaran Rumah di Rawajati Terkait Normalisasi Kali Ciliwung
"Insya Allah Desember 2022 bendung Ciawi dan Sukamahi selesai. Saya juga akan memperpanjang penetapan lokasi (penlok) sodetan (di Bidara Cina) agar bisa diselesaikan," kata Heru dilansir dari Antara, Selasa (8/11/2022).
Heru menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga akan melanjutkan proyek normalisasi sungai yang ditargetkan dalam dua tahun akan sepanjang 4,8 kilometer sebagai upaya pengendalian banjir.
"Target normalisasi 4,8 kilometer, itu panjangnya. Fokus normalisasi, di Timur dan Selatan. Kan Pemda dituntut agar bisa melakukan pengendalian banjir," tutur Heru.
Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan Rp 700 miliar untuk pembebasan lahan normalisasi Ciliwung. Anggaran ini masuk dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Tahun Anggaran 2023.
"Normalisasi Kali Ciliwung kurang lebih sekitar Rp 700 miliar dan diproyeksikan pembebasan lahannya di empat kelurahan," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.