Di sisi lain, PT Transjakarta juga mengklaim bahwa tingkat kecelakaan atau accident rate pada bus transjakarta mengalami penurunan sejak 2020.
"Accident rate rata-rata mengalami penurunan dari 2,68 persen di tahun 2019, turun ke 1,82 persen di 2020 bahkan sampai 0,51 persen di tahun 2022," ucap Yoga.
Merespons klaim accident rate yang menurun, pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan meminta PT Transjakarta tidak melihat kecelakaan hanya sebagai deretan angka.
"Dalam hal ini manajemen PT Transjakarta janganlah melihat kecelakaan hanya sebagai deretan angka," kata Tigor dalam keterangannya, Rabu.
Tigor berharap PT Transjakarta mengutamakan keselamatan, seperti yang diminta oleh Pejabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Terlebih, operasional bus transjakarta dibiayai oleh subsidi dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta.
"Komitmen keselamatan yang utama, mensyaratkan harus tidak ada kasus kecelakaan dalam pelayanan Transjakarta," ucap Tigor.
"Apalagi operasional transjakarta tidak mengejar untung, karena semua operasional sudah diberikan penuh melalui PSO atau subsidi dari APBD DKI Jakarta. Jadi manajemen PT Transjakarta tidak terlalu pusing berpikir, apalagi kejar setoran," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.