Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cakupan Masih Rendah, Inikah yang Membuat Orang Malas Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga?

Kompas.com - 10/11/2022, 15:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rudi (33) bukannya tidak percaya pandemi Covid-19 masih ada. Namun, ia merasa belum ada urgensi bagi dirinya untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster hingga saat ini.

Seperti diketahui, cakupan vaksinasi dosis ketiga di Jakarta masih 51,1 persen dari target sebanyak 10.083.716 orang. Artinya, baru ada 5.156.017 orang yang telah menerima vaksinasi booster.

"Percaya (Covid-19) masih ada. Tapi, menurut sebagian kalangan, Covid-19 ini sudah terkendali. Penyakit berbahaya tetapi sudah bisa dikendalikan," ujar Rudi kepada Kompas.com, Kamis (10/11/2022).

Keyakinan itu yang membuat Rudi enggan untuk menerima vaksin dosis ketiga kendati hal itu dijadikan syarat wajib perjalanan.

Baca juga: Akhir Pandemi Diprediksi Terjadi pada Kuartal Pertama 2023, Pakar: Selama Vaksin Booster dan Prokes Digencarkan

"Makanya selama belum ada kebutuhan mendesak untuk harus naik pesawat atau kereta api, kayaknya saya belum akan vaksin booster," tutur Rudi.

Selain itu, Rudi mengaku masih menyimpan keragu-raguan tentang urgensi menerima vaksin ketiga. Rudi merasa sudah divaksinasi hingga dosis kedua sudah lebih dari cukup.

Belum lagi, kata dia, banyak informasi meragukan berseliweran tentang vaksinasi booster. Salah satunya adalah soal peretas atau hacker Bjorka yang menyinggung status vaksinasi pejabat di Indonesia.

Pandangan senada juga diungkapkan Ochi (30). Ia menilai vaksin dosis ketiga belum dibutuhkan untuk dirinya. Ia juga mempertanyakan efektivitas dari dosis ketiga vaksin Covid-19 itu.

"Kayaknya enggak perlu banget deh. Kan vaksin satu dan dua sudah. Terus, booster lagi untuk apa ya?" ungkap Ochi.

Ochi juga semakin ragu-ragu lantaran banyaknya gosip tentang vaksin yang menyebutkan bisa memperpendek usia hidup manusia.

"Benar enggak sih kalau vaksin itu, umur kita tinggal dua tahun doang? Jadi, makanya banyak yang takut. Katanya, kalau kita vaksin, usia kita tinggal dua tahun doang dari jarak kita vaksin itu," tutur Ochi.

Baca juga: Menuju Akhir Pandemi Covid-19, Epidemiolog: Kebijakan Mitigasi Harus Dievaluasi

Selain itu, Ochi juga berpandangan, baik sudah divaksin atau belum, Covid-19 masih tetap akan ada. Sebagai penyintas Covid-19, ia merasa risiko tertular tetap ada meski sudah divaksin.

"Karena waktu itu gue sudah divaksin (pertama) saja, enggak lama kemudian gue positif (Covid-19). Cuma bedanya, kalau sudah divaksin, tubuh kita lebih kuat dibandingkn yang belum. Begitu saja," kata Ochi.

Lonjakan Kasus Karena Varian Baru

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta kembali meningkat dalam sepekan terakhir. Kasus harian Covid-19 merangkak naik dari 1.781 ke angka 2.254 dalam sepekan terakhir.

Hal itu ditengarai akibat masuknya virus corona subvarian Omicron XBB dan BQ ke Indonesia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com