Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2022, 19:55 WIB
|

DEPOK, KOMPAS.com - Anggota DPRD Kota Depok Babai Suhaimi mempertanyakan rencana Pemerintah Kota Depok membangun masjid agung di lahan yang kini berdiri SDN Pondok Cina 1.

Sebab, Kota Depok saat ini telah memiliki banyak masjid yang tersebar di sejumlah wilayah.

"Depok sudah luar biasa, masjid sudah begitu banyak, Pemerintah Kota sudah punya masjid Balai Kota," kata Babai saat ditemui di SDN Pondok Cina 1, Beji, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Gusur SDN Pondok Cina 1 untuk jadi Masjid Agung, Pemkot Depok Disebut Tak Libatkan Warga

Babai menjelaskan, pengalihfungsian lahan sekolah menjadi masjid agung seharusnya berdasarkan kajian ilmiah.

Karenanya, anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa-Partai Solidaritas Indonesia itu mempertanyakan apakah pembangunan masjid agung sangat dibutuhkan masyarakat.

"Sekarang ketika ini mau dibangun masjid, apakah ini dibutuhkan masyarakat di sini atau tidak? Itu kan harus ada kajian ilmiah," kata Babai.

"Ingat, ketika pemerintah membangun dan mengeluarkan dana APBD, maka yang harus menjadi obyek itu adalah masyarakat," sambung dia.

Baca juga: Polemik Relokasi SDN Pondok Cina 1 untuk Pembangunan Masjid Agung, DPRD Depok Bakal Panggil Disdik

Untuk menindaklanjuti rencana Pemkot Depok tersebut, Babai menekankan, lembaga legislatif bakal mendalami pengalihfungsian lahan sekolah tersebut.

Sebab, Babai mengkhawatirkan rencana pembangunan masjid agung hanya ego dari Wali Kota Depok Mohammad Idris.

"Apakah itu permintaan masyarakat dibangun masjid atau jangan-jangan ego dari Wali Kota, kan seperti itu. Nah itu yang kami bakal dalami dan pertanyakan," imbuh dia.

Sejumlah orangtua murid SDN Pondok Cina 1 sebelumnya mengeluhkan alih fungsi sekolah menjadi masjid.

Baca juga: Soal Relokasi SDN Pondok Cina 1, Ridwan Kamil Minta Pemkot Depok Utamakan Kegiatan Belajar Siswa

Mereka mengeluhkan relokasi kegiatan belajar mengajar anak-anaknya yang dilebur di sekolah lain.

"Kami tidak menolak alih fungsi, tapi yang kami tolak tempat relokasinya, tidak ke satu gedung," kata orang tua murid berinisial K saat dikonfirmasi, Kamis.

Sebanyak 362 siswa SDN Pondok Cina akan ditempatkan di dua sekolah yang berbeda.

Melalui surat dari Dinas Pendidikan Kota Depok pada 4 November 2022, seluruh perangkat sekolah pun harus mulai mempersiapkan kepindahan kegiatan belajar mengajar.

Baca juga: Pemkot Depok Klaim Sudah Sosialisasikan Proyek Revitalisasi Trotoar yang Halangi Akses Sekolah

Murid kelas 1, 2, dan 6 dipindahkan ke SDN Pondok Cina 5, sedangkan murid kelas 3, 4, dan 5 dipindahkan ke SDN Pondok Cina 3.

Jam belajar di dua sekolah tersebut dibagi menjadi empat sesi.

Relokasi tersebut dikhawatirkan orangtua murid akan mengganggu psikologis siswa-siswinya.

"Jadi 362 siswa akan dipecah (regrouping) ke dua SD yang berbeda. Jam masuk pun terbagi 4 sesi dengan belajar 6 hari. Tentu ini sangat mengganggu psikologi dan bioritme anak-anak," ujar K.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Habis Dibongkar, Saluran Air Ruko Pluit Dicor Lagi | Seorang Wanita Ditabrak Pacar Sendiri | Pupusnya Formula E Digelar di Jalan Sudirman

[POPULER JABODETABEK] Habis Dibongkar, Saluran Air Ruko Pluit Dicor Lagi | Seorang Wanita Ditabrak Pacar Sendiri | Pupusnya Formula E Digelar di Jalan Sudirman

Megapolitan
Pengakuan ART yang Disiksa Majikan: Saya Disuruh Makan Kotoran dan Minum Air Kencing Anjing...

Pengakuan ART yang Disiksa Majikan: Saya Disuruh Makan Kotoran dan Minum Air Kencing Anjing...

Megapolitan
Lokasi Vaksin Booster di Jakarta Selatan Bulan Juni 2023

Lokasi Vaksin Booster di Jakarta Selatan Bulan Juni 2023

Megapolitan
Lokasi Vaksin Booster di Jakarta Timur Bulan Juni 2023

Lokasi Vaksin Booster di Jakarta Timur Bulan Juni 2023

Megapolitan
Mau Beli Hewan Kurban Sehat di Tangsel? Cari di Lapak Berstiker dari Pemkot

Mau Beli Hewan Kurban Sehat di Tangsel? Cari di Lapak Berstiker dari Pemkot

Megapolitan
Saat Perumda Trans Pakuan Bogor Kalah Gugatan hingga Mesti Bayar Eks Karyawan Rp 21 Miliar

Saat Perumda Trans Pakuan Bogor Kalah Gugatan hingga Mesti Bayar Eks Karyawan Rp 21 Miliar

Megapolitan
Tumpahan Oli Bikin Pengendara Motor Kecelakaan, Jalan Matraman Sempat Macet

Tumpahan Oli Bikin Pengendara Motor Kecelakaan, Jalan Matraman Sempat Macet

Megapolitan
Gara-gara Tumpahan Oli, Pengendara Motor Tergelincir dan Tewas Terlindas Truk di Matraman

Gara-gara Tumpahan Oli, Pengendara Motor Tergelincir dan Tewas Terlindas Truk di Matraman

Megapolitan
Saat Gerindra Siap Dukung dan Bantu Kaesang Pangarep Jadi Wali Kota Depok

Saat Gerindra Siap Dukung dan Bantu Kaesang Pangarep Jadi Wali Kota Depok

Megapolitan
Pemkot Tangsel Keliling ke Tempat Pedagang, Pastikan Tak Ada Hewan Kurban Terjangkit LSD

Pemkot Tangsel Keliling ke Tempat Pedagang, Pastikan Tak Ada Hewan Kurban Terjangkit LSD

Megapolitan
Dua Jam Diguyur Hujan Deras, Perumahan Lembah Pinus Tangsel Terendam Banjir

Dua Jam Diguyur Hujan Deras, Perumahan Lembah Pinus Tangsel Terendam Banjir

Megapolitan
Diminta Bayar Usai Izin STIE Tribuana Dicabut, Mahasiswa: Harusnya Pihak Kampus yang Ganti Rugi

Diminta Bayar Usai Izin STIE Tribuana Dicabut, Mahasiswa: Harusnya Pihak Kampus yang Ganti Rugi

Megapolitan
Nasib Malang Mahasiswa STIE Tribuana Bekasi: Izin Kampus Dicabut, tapi Malah Dipersulit untuk Pindah

Nasib Malang Mahasiswa STIE Tribuana Bekasi: Izin Kampus Dicabut, tapi Malah Dipersulit untuk Pindah

Megapolitan
Sambil Menangis, ART Ceritakan Kekejaman Majikannya: Tubuh Saya Dibalur Sambal, Vagina Dijepit

Sambil Menangis, ART Ceritakan Kekejaman Majikannya: Tubuh Saya Dibalur Sambal, Vagina Dijepit

Megapolitan
Polemik SDN Pondok Cina 1, Deolipa: Kami Ladeni 'Restorative Justice' asal Tak Ada Relokasi

Polemik SDN Pondok Cina 1, Deolipa: Kami Ladeni "Restorative Justice" asal Tak Ada Relokasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com