DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah orangtua murid SDN Pondok Cina 1 menolak relokasi belajar anak-anaknya dilebur di dua sekolah yang berbeda.
Peleburan ke SDN Pondok Cina 5 dan SDN Pondok Cina 3 itu dikarenakan lahan SDN Pondok Cina 1 bakal dibongkar dan digantikan dengan pembangunan masjid agung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Para orangtua murid khawatir, perubahan lokasi dan waktu belajar siswa-siswi SDN Pondok Cina 1 dapat menganggu ritme belajar dan psikologis anak-anak mereka.
Baca juga: Anggota DPRD: Mestinya Pemkot Depok Siapkan Sekolah Baru Sebelum Relokasi SDN Pondok Cina 1
Perwakilan orangtua murid berinisial K mengeluhkan siswa SDN Pondok Cina 1 itu bakal terkendala oleh jam belajar di SDN Pondok Cina 5 dan SDN Pondok Cina 3 yang terbagi menjadi empat sesi.
"Jadi 362 siswa akan dipecah (regrouping) ke dua SD yang berbeda. Jam masuk pun terbagi 4 sesi dengan belajar 6 hari. Tentu ini sangat mengganggu psikologi dan bioritme anak-anak," ujar K saat dikonfirmasi, Kamis (10/11/2022).
Ia dan para perwakilan orangtua siswa mengaku telah berkonsultasi dengan perwakilan dari Kemendikbud terkait relokasi sekolah. Akan tetapi, hingga kini belum menemui titik terang.
"Kami sudah berkonsultasi dengan utusan Kemendikbud, tapi belum ketemu solusi yang terbaik," ujar dia.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Citra Indah Yulianty mengatakan, sejak 2016, Pemkot telah memutuskan lahan SDN Pondok Cina 1 dialihfungsikan menjadi masjid agung.
Keputusan ini juga telah disosialisasikan berulang kali secara berkala kepada pihak sekolah dan para orangtua siswa.
"Para orangtua siswa-siswi sebetulnya sudah mengetahui rencana pengalihfungsian lahan tersebut," ujar Citra.
"Jadi seharusnya revitalisasi trotoar Jalan Margonda yang menghalangi akses sekolah bukanlah sebuah persoalan," lanjutnya.
Terlebih lagi, beberapa waktu lalu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Depok Mohammad Idris meninjau SDN Pondok Cina 1 untuk menindaklanjuti rencana pengalihfungsian sebagai masjid.
Sebagai perwakilan orangtua murid, K mengaku para wali murid tak penah menolak rencana Pemkot Depok mengalihfungsikan lahan tersebut menjadi sebuah masjid.
Namun, mereka menolak jika siswa dan siswi SDN Pondok Cina 1 dilebur di sekolah lain.
"Kami tidak menolak alih fungsi, tapi yang kami tolak tempat relokasinya, tidak ke satu gedung," kata K.
Baca juga: Gusur SDN Pondok Cina 1 untuk jadi Masjid Agung, Pemkot Depok Disebut Tak Libatkan Warga