JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Taman Harapan, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, kini berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera menormalisasi aliran Kali Ciliwung.
Seorang warga bernama Era (37) mengaku sudah tidak tahan dengan banjir yang kerap menggenangi kawasan rumahnya.
"Saya ingin cepat-cepat (normalisasi Ciliwung). Kasihan anak-anak kalau sekolah. Jadi, kalau misalnya air lagi naik, seminggu bisa tiga-empat kali kebanjiran," ujar Era di depan rumahnya, Jumat (11/11/2022).
Baca juga: Ketika Warga Lelah Kebanjiran Terus, Siap Digusur dan Dipindahkan ke Rusun...
Rumahnya hanya berjarak lima meter dari aliran Kali. Begitu banjir, ia dan 10 orang lain yang tinggal di rumah semipermanen seluas 35 meter persegi berlantai tiga tersebut, bergegas mengevakuasi diri.
"Di sini ada adek saya dengan dua anaknya dan suami. Saya di atas, anak saya ada tiga dan suami. Belum lagi orangtua saya ada dua, jadi total ada 11 orang," ujar Era.
Wanita yang sejak lahir tinggal di kawasan itu pun berharap bisa mendapat uang kompensasi untuk mencari tempat tinggal di wilayah lain, jika harus digusur demi normalisasi Ciliwung.
"Enaknya sih ada penggantian saja, biar bisa dapat rumah lagi. Paling enggak, biarpun sepetak, enggak ngontrak gitu," tutur ibu rumah tangga tersebut.
Baca juga: Warga Siap Digusur untuk Normalisasi Ciliwung, Sudah Serba Salah Tinggal di Bantaran Sungai
Selain Era, ibu rumah tangga lain bernama Eka (37) juga menginginkan normalisasi segera terlaksana.
Di rumah seluas 18 meter persegi itu, Eka tinggal bersama suami, anak, dan ibunya.
Eka menyatakan, jika memang normalisasi dilakukan setelah akhir tahun, ia akan tetap siap menghadapi penggusuran tersebut.
"Insyaallah siap, daripada banjir terus," ucap dia.
Kendati telah siap digusur, Eka tetap berharap Pemprov memberikan uang kompensasi dibanding memberikan tempat tinggal di rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
Baca juga: Warga Bantaran Ciliwung di Kebon Pala: Kalau Digusur Silakan, Saya Pasrah Saja...
Selain khawatir dengan biaya sewa rusunawa, Eka juga khawatir dengan kondisi ibunya yang sudah lanjut usai.
"Kalau di rusun, bukan nolak, tapi saya masih punya ibu. Susah ya ke mana-mana, harus turun-naik. Makanya kalau dibilang ke rusun, kasihan juga, makanya alternatif mungkin kompensasi," ucap dia.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menargetkan akan menggarap normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 4,8 kilometer selama dia memimpin Ibu Kota.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.