Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sang Anak Komunikasi dengan Petugas PLN Sebelum Sekeluarga Tewas di Kalideres, Minta Listrik Rumah Diputus

Kompas.com - 11/11/2022, 19:44 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dian (40), salah satu dari empat korban yang ditemukan tewas membusuk di sebuah rumah di Kalideres, Jakarta Barat, sempat berkomunikasi dengan perangkat RT serta petugas PLN terkait masalah penunggakan listrik di rumahnya.

Hal itu disampaikan Ketua RT 07 RW 15 Citra Garden 1, Asiung. 

Asiung mengatakan, ia terakhir kali berkomunikasi dengan Dian terkait tagihan listrik PLN beberapa pekan lalu.

Menurut Asiung, keluarga Dian menunggak tagihan listrik sejak bulan Agustus 2022. Ia pun sempat mengingatkan Dian agar segera membayar tagihan, sesuai permintaan petugas PLN.

Lantaran keluarga korban tidak kunjung membayar tagihan, petugas PLN pun menalangi tagihan tersebut.

"Jadi ada program dari PLN, apabila warga yang nunggak, itu ditalangin petugas. Diharapkan, penghuni segera membayar ke petugas atas dana talangan tersebut. Apabila diabaikan, maka akan diputus alirannya, dicabut meterannya," kata Asiung, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Sekeluarga di Kalideres Diduga Tak Makan Beberapa Hari Sebelum Tewas, Polisi: Kulkasnya Bener-Bener Kosong

Setelahnya, kata Asiung, Dian pun berkomunikasi dengan petugas PLN dan membayarkan dana talangan tersebut.

Namun, pada bulan berikutnya, lagi-lagi keluarga Dian kembali menunggak.

Petugas PLN yang hendak menagih tagihan listrik yang pembayarannya terlambat, justru diberi pesan oleh Dian agar melakukan pemutusan listrik saja.

"Tanggal 4 Oktober dia chat, 'Silahkan bapak putus aliran listrik di rumah saya. Apabila saya ingin melakukan pemasangan baru, nanti saya akan menghubungi bapak' itu chat yang diberikan terakhir kepada petugas PLN," ungkap Asiung.

Baca juga: Satpam Perumahan Ungkap Kebiasaan Aneh Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres: Tak Termonitor Palang karena Sering Lewat Jalan Tikus

Kemudian, untuk memastikan kelanjutan layanan listrik di rumah tersebut, petugas kembali menghubungi Dian pada 27 Oktober 2022.

Namun, telepon dan pesan singkat dari petugas itu tak dijawab.

"Tanggal 27 Oktober, petugas melakukan telepon balik tapi sudah ceklist satu, tidak ada berita (kabar) sama sekali," ungkapnya.

Atas keadaan tersebut, pada 9 November 2022, petugas PLN kembali datang untuk melakukan pemutusan meteran. Namun, gerbang rumah terkunci.

"Petugas datang tapi tidak ada respon. Akhirnya petugas pakai tangga naik ke atas dan memutus sambungan listrik dari kabel," ungkap dia.

Petugas PLN saat melakukan pemutusan aliran listrik, sebelum empat jenasah ditemukan tewas di rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (9/11/2022).Ketua RT 07 RW 15 Citra Garden 1, Asiung Petugas PLN saat melakukan pemutusan aliran listrik, sebelum empat jenasah ditemukan tewas di rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (9/11/2022).

Saat memanjat kabel tersebut, petugas mencium aroma busuk dari dalam rumah.

Warga pun sudah sepekan terakhir mencium aroma busuk yang sempat dikira bangkai binatang itu.

Akhirnya, pada Kamis (10/11/2022), Asiung beserta staf RT dan warga mendobrak pagar rumah itu.

Mereka melihat jasad Dian dari jendela depan rumah, diiringi bau busuk yang semakin menyengat.

Baca juga: Waktu Kematian Satu Keluarga di Kalideres Berbeda-beda, Ada yang Tewas sejak 3 Pekan Lalu

Setelahnya, polisi pun datang dan mendobrak pintu utama. Di dalam rumah, polisi menemukan 4 jenazah keluarga tersebut.

Selain Dian, ada jasad ayahnya Rudyanto Gunawan (71) dan ibunya K. Margaretha Gunawan (68).

Jasad satu lagi diketahui bernama Budyanto Gunawan (69) yang merupakan ipar dari Rudyanto.

Hasil Otopsi

Polisi telah melakukan otopsi terhadap empat jenazah. Hasilnya tak ditemukan tanda bekas penganiayaan atau kekerasan terhadap keempat korban.

Dari hasil otopsi, diduga keempat korban tidak makan beberapa hari sebelum akhirnya tewas.

"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce.

Namun, terkait dugaan korban tewas akibat kelaparan, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Baca juga: Polisi Tak Temukan Bekas Luka Penganiayaan pada Jenazah Satu Keluarga yang Ditemukan Membusuk di Kalideres

Pasma mengatakan, dokter forensik RS Bhayangkara Polri masih akan memeriksa organ lainnya.

"Dari dokter RS Bhayangkara Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini. Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," pungkas Pasma.

Masih berdasarkan otopsi, ditemukan dugaan bahwa para korban tewas sejak 3 pekan lalu, namun dengan waktu kematian yang berbeda.

"Semuanya di waktu berbeda meninggalnya. Sehingga waktu pembusukan jasad masing-masing berbeda," jelas Pasma.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Megapolitan
Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Megapolitan
Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Megapolitan
Todong dan Lukai Pengendara Motor di Bekasi, Seorang Bandit Ditangkap Warga

Todong dan Lukai Pengendara Motor di Bekasi, Seorang Bandit Ditangkap Warga

Megapolitan
Aksi Munajat Kubro 212 Selesai, Massa Tinggalkan Area Monas

Aksi Munajat Kubro 212 Selesai, Massa Tinggalkan Area Monas

Megapolitan
Cerita Asep Berangkat dari Cirebon demi Hadiri Munajat 212 di Monas

Cerita Asep Berangkat dari Cirebon demi Hadiri Munajat 212 di Monas

Megapolitan
Kesaksian Kerabat Perempuan yang Gantung Diri di Cipinang: Korban Sempat Main HP Sebelum Tewas

Kesaksian Kerabat Perempuan yang Gantung Diri di Cipinang: Korban Sempat Main HP Sebelum Tewas

Megapolitan
Pesan Rizieq Shihab: Pemilu 2024 Wajib Digelar Jujur, Adil, dan Damai Sesuai Amanat Konstitusi

Pesan Rizieq Shihab: Pemilu 2024 Wajib Digelar Jujur, Adil, dan Damai Sesuai Amanat Konstitusi

Megapolitan
Suplai Air Bermasalah, Warga Cililitan Terpaksa Beli Galon Isi Ulang dan Tampung Hujan

Suplai Air Bermasalah, Warga Cililitan Terpaksa Beli Galon Isi Ulang dan Tampung Hujan

Megapolitan
Warga Cililitan Keluhkan Air Hanya Mengalir 2 Jam Dalam Sehari

Warga Cililitan Keluhkan Air Hanya Mengalir 2 Jam Dalam Sehari

Megapolitan
Air PAM Bermasalah Sebulan, Warga Cililitan: Sudah Bayar tapi Layanan Begini!

Air PAM Bermasalah Sebulan, Warga Cililitan: Sudah Bayar tapi Layanan Begini!

Megapolitan
Isi Surat Rizieq Shihab dalam Munajat 212: Terima Kasih Menlu Retno, Berani Hantam Israel di Forum PBB

Isi Surat Rizieq Shihab dalam Munajat 212: Terima Kasih Menlu Retno, Berani Hantam Israel di Forum PBB

Megapolitan
Surat Riziq Shihab Dibacakan dalam Munajat 212 di Monas, Minta Maaf Tak Bisa Hadir

Surat Riziq Shihab Dibacakan dalam Munajat 212 di Monas, Minta Maaf Tak Bisa Hadir

Megapolitan
Kondisi RS Indonesia di Gaza Diungkap Saat Munajat 212: Jalan Masuk Dihancurkan dan Genset Ditembak

Kondisi RS Indonesia di Gaza Diungkap Saat Munajat 212: Jalan Masuk Dihancurkan dan Genset Ditembak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com