Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangsel Bedah 200 Rumah Tak Layak Huni Selama 2022

Kompas.com - 11/11/2022, 22:36 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Dinas Perkimta) terus memperbaiki rumah umum tak layak huni (RUTLH).

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, ada 200 unit rumah yang dibedah selama 2022.

150 rumah dibedah menggunakan APBD murni, sedangkan dana pembangunan 50 unit lainnya bersumber dari APBD perubahan.

"Total tahun ini 200 rumah dibedah, 150 dilakukan berdasarkan APBD murni, dan di perubahan akan ada 50 unit rumah yang dibedah," kata Benyamin melalui keterangan tertulisnya, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Pemkot Tangsel Tarik 17.459 Obat Sirup yang Dilarang Beredar dari Puskesmas

Ia menargetkan, bedah rumah tersebut akan selesai pada akhir tahun ini.

Dalam proses perbaikan rumah tak layak huni, Benyamin menegaskan soal pentingnya administrasi, terutama terkait kepemilikan tanah dari rumah yang akan dibangun.

Syarat utama yang harus dipenuhi yaitu tanah itu merupakan milik sendiri.

“Saya mah asal tanahnya punya sendiri, jangan tanah orang atau perusahaan,” kata Benyamin.

Benyamin menjelaskan, dari awal program RUTLH hingga saat ini, terdapat sekitar 1.200 unit rumah yang telah dibedah oleh Pemkot Tangsel.

Kemudian, untuk target RUTLH tahun depan, rencananya bakal ada 500 rumah yang akan dibedah.

Baca juga: Lilin Merah, Kapur Barus dan Bedak Ada di Meja Makan saat 4 Mayat Ditemukan di Kalideres

Sementara itu, Kepala Dinas Perkimta Tangsel Aries Kurniawan menegaskan, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk mendapat program bedah rumah.

Salah satunya yakni kepemilikan sendiri dan penerima program penghasilannya di bawah UMR. Sebab, program ini menyasar masyarakat yang ekonominya dianggap kurang mampu.

Syarat lainnya yang harus dipenuhi penerima program yaitu mendapatkan usulan oleh ketua RT/RW dengan persetujuan lurah dan camat setempat.

"Bedah rumah ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan pelaksanaan selama 45 hari. Jadi mohon dukungan dari Bapak Ibu, biar pelaksanaan perbaikan berjalan tepat waktu," harap Benyamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com