JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus tewasnya satu keluarga yang ditemukan membusuk di rumah mereka yakni di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, masih menyisakan tanda tanya besar.
Hingga kini polisi terus berupaya mengungkap penyebab kematian empat jenazah yang merupakan satu keluarga tersebut.
Mereka ialah Rudyanto Gunawan (71), sang istri yang bernama K. Margaretha Gunawan (68). Lalu anak perempuan dari keduanya yang juga ditemukan tewas bernama Dian (40). Serta jasad satu lagi diketahui bernama Budyanto Gunawan (69). Ia merupakan ipar dari Rudianto.
Keempatnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan membusuk pada Kamis (10/11/2022). Mereka ditemukan setelah warga perumahan curiga terhadap bau jenazah yang menyengat sejak Jumat (4/11/2022). Warga lantas mendobrak rumah tersebut dan menemukan keempatnya sudah kehilangan nyawa.
Polisi saat ini tengah mengotopsi keempat jenazah untuk mencari tahu penyebab kematian. Dari pemeriksaan sementara, mereka tak makan selama berhari-hari sebelum tewas.
"Kalau di lambungnya tidak ditemukan sisa makanan, artinya mungkin dia tidak makan dalam dua hari atau berapa hari gitu. Namun penyebab kematian masih diperiksa, ada banyak kemungkinan," jelas Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar di RS Polri Kramat Jati, Jumat (11/11/2022).
"Kalau otopsinya ini keluar sekitar 5 jam, tapi hasilnya masih menunggu laboratorium forensik. Mungkin dia bisa satu minggu, atau lebih," imbuh Syafri.
Hasil otopsi korban sebelumnya juga disampaikan Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce.
"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata Pasma.
Namun, terkait dugaan korban tewas akibat kelaparan, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Pasma mengatakan, dokter forensik RS Bhayangkara Polri Kramat Jati masih akan memeriksa organ lainnya.
"Dari dokter RS Bhayangkara Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini. Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," tutur Pasma.
Masih berdasarkan otopsi, ditemukan fakta bahwa keempat orang tersebut meninggal sejak 3 pekan lalu, namun dengan waktu kematian yang berbeda.
"Semuanya di waktu berbeda meninggalnya. Sehingga waktu pembusukan jasad masing-masing berbeda," jelas Pasma.
Ia tak memerinci waktu meninggal masing-masing anggota keluarga itu. Namun demikian, Pasma menyebutkan, di antara keempatnya, ada satu yang waktu kematiannya paling lama, yakni sekitar tiga pekan lalu.
"Ya berdasarkan keterangan dokter forensik, ada yang kematiannya yang sejak tiga minggu lalu," ujar Pasma.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.