JAKARTA, KOMPAS.com - Ris Astuti (64), adik kandung dari Margaretha Gunawan (68), salah satu dari empat korban yang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, mengungkapkan, sang kakak tak pernah meminta bantuan uang kepadanya.
Karena itu ia ragu jika penyebab kematian sang kakak beserta keluarganya karena alasan kelaparan lantaran tak mampu membeli makan.
"Sebelumnya enggak pernah minta. Malah dulu suka ngasih dia. Waktu di Gunung Sahari (20 tahun lalu) itu suka ngasih dia. Baik itu makanan, baju-baju, kalau kita ultah dikirimin paket," ungkap Ris di Polsek Kalideres, Sabtu (12/11/2022).
Baca juga: Polisi Bawa Boks Berisi Kertas dari Rumah Sekeluarga yang Tewas di Kalideres
Ris pun menyebut, kondisi perekonomian keluarga Margaretha dan suaminya Rudyanto dulunya terbilang berkecukupan.
"(Keadaan ekonominya) biasa-biasa saja, cukup. Enggak ada keluhan dan sebagainya. Ya, istilahnya standarlah, umum," kata Ris.
Hal senada juga diungkapkan Handoyo (64), suami Ris. Ia mengetahui dua orang korban, yakni Margaretha dan suaminya Rudyanto, pernah memiliki penghasilan yang mampu menopang kehidupan sehari-hari.
"Yang saya tahu, ibunya (Margaretha) dulu jualan kue. Bapaknya (Rudyanto) bekerja di kantoran. Tapi anaknya (Dian) saya enggak tahu kerjanya apa," ujar Handoyo.
Persoalannya, Ris dan Handoyo sudah lima tahun tidak berkomunikasi dengan Margaretha dan keluarganya. Apa yang mereka ketahui tentang kondisi perekonomian Margaretha itu adalah informasi masa lalu yang mungkin saja bisa berubah.
Baca juga: Polisi Olah TKP Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Libatkan Puslabfor
Oleh sebab itu, ia pun tidak mengetahui secara pasti kondisi perekonomian Margaretha akhir-akhir ini.
Diberitakan sebelumnya, empat korban yang tewas membusuk di rumah mereka diidentifikasi atas nama Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri Margaretha Gunawan (68). Lalu, anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir Budyanto Gunawan (69), ipar dari Rudyanto.
Jasad keempatnya ditemukan pada Kamis (10/11/2022) malam, setelah perangkat RT dan tetangga mendobrak rumah korban karena mencium bau busuk selama sepekan terakhir.
Saat ditemukan, empat mayat itu berada di ruangan yang berbeda-beda. Hasil otopsi menunjukkan lambung keempat korban sudah mengecil dan tidak ada sisa sari makanan. Hasil otopsi juga menunjukkan tidak ada tanda kekerasan pada keempat korban.
Selain itu, dari hasil otopsi, para korban diperkirakan tewas sejak 3 pekan lalu, namun dalam rentang waktu kematian yang berbeda-beda.
Namun terkait dugaan korban tewas akibat tidak makan dan kelaparan, polisi belum bisa menyimpulkan. Penyidik masih menunggu pemeriksaan laboratorium yang diperkirakan baru akan keluar dalam waktu sepekan.
(Penulis: Mita Amalia Hapsari | Editor: Ihsanuddin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.