Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAM Jaya Butuh Rp 23,5 Triliun untuk Realisasikan Cakupan Air Bersih 100 Persen

Kompas.com - 14/11/2022, 20:24 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PAM Jaya mengungkapkan bahwa jajarannya membutuhkan biaya sekitar Rp 23,5 triliun untuk membuat jaringan air bersih merata ke seluruh wilayah Ibu Kota.

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menyebutkan, cakupan air bersih 100 persen itu memiliki panjang pipa sekitar 4.500 kilometer.

"Merambat langsung ke (seluruh) perumahan-perumahan di DKI itu membutuhkan dana hingga Rp 23,5 triliun dengan cakupan panjang pipa 4.500 kilometer," ucapnya saat diskusi di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Senin (14/11/2022).

Baca juga: PAM Jaya Jual Air Bersih di Pesisir Muara Angke, Per 20 Liter Dihargai Rp 400

Ia menegaskan, jajarannya perlu mempercepat pembangunan jaringan pipa ke seluruh wilayah di DKI untuk mencegah penurunan level tanah.

Selain itu, menurut Arief, percepatan dilakukan agar masyarakat tak lagi mengonsumsi air tanah yang dinilai semakin terkontaminasi saat ini.

Terutama, kata dia, air tanah di Jakarta Utara yang tercemar air laut sehingga air di sana cenderung asing dan lengket.

Baca juga: 2 Bulan Tak Tersalur Air Bersih, Warga Duri Kosambi: Kerja Cuma Cuci Muka

"Air tanah itu makin ke sini makin mudah terkontaminasi, khususnya Jakarta Utara. Sekarang sudah payau, asin, lengket. (Karena itu) PAM Jaya mempercepat (pembangunan)," tegasnya.

Adapun pembuatan jaringan air bersih hingga ke seluruh wilayah di Ibu Kota itu direncanakan terealisasi pada 2030.

Salah satu upaya percepatan pembuatan jaringan menyeluruh itu adalah penandatanganan kerja sama antara PAM Jaya dengan PT Moya Indonesia yang berlangsung pada 14 Oktober 2022.

PAM Jaya dengan PT Moya Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) tentang sistem penyelenggaraan air minum (SPAM) melalui optimalisasi aset eksisting dan penyediaan aset Baru dengan skema pembiayaan Bundling.

Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya berharap, PKS itu bisa menjadi permulaan dari penyediaan air minum yang murah dan gampang diakses warga Ibu Kota.

"Karena, kami ingin memenuhi hak dasar warga (berkait air minum), maka negara harus menghadirkan rasa," sebutnya, 14 Oktober 2022.

Dalam kesempatan itu, Anies mengaku bersyukur karena kerja sama itu akhirnya terlaksana, mengingat masa jabatannya sebagai gubernur bakal berakhir pada 16 Oktober 2022.

Ia berharap, usai penandatanganan ini, PAM Jaya dapat memperluas layanan air bersih di wilayah Ibu Kota hingga 100 persen pada 2030.

"Kami betul-betul bersyukur karena sudah melewati fase panjang, di mana cakupan pelayanan kita mencapai angka 64 persen dan kami harap ke depan bisa 100 persen (pada 2030)," sebutnya.

"Karena kami ingin seluruh rumah tangga di Jakarta mendapatkan akses air minum," sambung dia.

Di lokasi yang sama, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menyebut bahwa kerja samanya dengan PT Moya Indonesia berbeda dengan kerja sama dengan pihak swasta, Palyja-Aetra.

Menurut dia, PT Moya hanya bertugas untuk memproduksi air minum.

"Dengan penambahan pasokan air (oleh PT Moya) dan pelayanan yang dilakukan oleh PAM Jaya diharapkan dapat meningkatkan pelayanan warga Jakarta," ungkap Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com