Sri mengingatkan, faktor yang menentukan keselamatan dalam berkendara adalah diri sendiri, bukan orang lain.
"Oleh karena itu diimbau sebaiknya Anda jaga jarak semaksimal mungkin. Kita tidak bisa memastikan berapa meter, tapi yang pasti ketika bisa memastikan saat pengemudi melihat kita berarti teramati, tidak melihat kita berarti tidak teramati," imbuh dia.
Sri mengatakan, ada enam blind spot pada kendaraan-kendaraan besar, tak terkecuali armada bus transjakarta.
"Ada enam titik blind spot pada kendaraan besar yaitu di atas, bawah, kanan kiri bagian depan dan kanan kiri bagian belakang (yang berdempetan)," ujar Sri.
Karena itu, meski memiliki jalur khusus, pramudi PT Transjakarta diingatkan agar lebih berhati-hati dalam mengemudi.
Selain mengingatkan pengendara lain, PT Transjakarta meningkatkan kesadaran pramudi tentang keselamatan berkendara dengan menggelar pelatihan soft skill.
"Misi kami bagaimana menggabungkan technical skill dan soft skill. Hal yang ditekankan, kami tidak bisa mengontrol pengguna jalan lain, yang bisa dikontrol PT Transjakarta adalah pramudi PT Transjakarta," ucap Sri.
"Kami mengajarkan kepada pramudi jangan berpegang teguh pada kebenaran sendiri, tapi berpegang teguhlah pada tujuan yang ingin dicapai, yaitu keselamatan," lanjut dia.
Sri menekankan pentingnya pramudi menerapkan defensive driving atau mengemudi mengutamakan keselamatan dengan mengandalkan kewaspadaan di jalan.
Baca juga: Bikin Pelatihan, PT Transjakarta Ingin Pramudi Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Berkendara
Dengan demikian, perilaku sadar akan kewaspadaan diharapkan menimbulkan kebiasaan bagi pramudi agar mampu mengendalikan emosi saat mengemudi.
Prinsip-prinsip tersebut dimungkinkan dapat meminimalisasi tingkat kecelakaan yang terjadi di jalan.
"Kebiasaan yang buruk akan kami ubah mindset-nya. Kami tidak bisa berharap ke pengguna jalan lain, makanya mengontrol diri sendiri," jelas Sri.
"Yang kami yakinkan bahwa PT Transjakarta terus berbenah melakukan segala hal yang dibutuhkan pramudinya. Para manajemen operator pun menumbuhkan mindset awareness," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.