Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditabrak Pengemudi Mobil, Anak Anggota DPRD Kota Bekasi Jadi Target Pembunuhan?

Kompas.com - 16/11/2022, 08:39 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kasus tabrak lari yang dialami anak Ketua Komisi 2 DPRD Kota Bekasi Arif Rahman Hakim, yakni Muhammad Naufal Rahman (25), oleh seorang pengemudi mobil masih bergulir hingga kini.

Seorang pengemudi mobil terduga pelaku tak kunjung ditangkap.

Insiden tabrak lari itu bermula ketika Muhammad Naufal Rahman dan bibinya berboncengan dengan sepeda motor di bilangan Harapan Indah, Kota Bekasi, pada Rabu (9/11/2022).

Baca juga: Seseorang Kirim Pesan ke Anak Anggota DPRD Korban Tabrak Lari, Isinya Untung Cuma Saya Serempet...

Korban lalu berselisih paham dengan pelaku di simpang lampu lalu lintas, saat lampu menunjukkan tanda berhenti.

"Posisi sedang macet, tapi disuruh maju sama petugas sekuriti, karena biar lancar. Nah, pas di simpang itu, datang mobil mau tabrak saya. Saya diam, saya lihatin, kemudian dia buka kaca," ujar Naufal beberapa waktu lalu.

Tak lama kemudian, pengemudi mobil yang menganggap Naufal melanggar aturan, memaki Naufal dengan ujaran berbau rasis.

Naufal yang merasa terhina lantas mengikuti mobil tersebut. Saat itu Naufal hanya berniat menanyakan maksud dari makian rasis tersebut.

Baca juga: Kronologi Anak Ketua Komisi 2 DPRD Bekasi Jadi Korban Tabrak Lari, Berawal dari Makian Rasis Pelaku

Ketika mendekat, Naufal justru jadi korban tabrak lari.

"Dia (pengemudi mobil) hantam saya sekali, saya goyang sedikit. Nah, yang kedua kali, saya dekati lagi, justru saya dihantam habis sampai jatuh," jelas Naufal.

Begitu ia dan bibinya jatuh, pengemudi mobil itu langsung bergegas meninggalkan lokasi.

Terduga pelaku kirim pesan di Instagram

Hampir sepekan berlalu, terduga pelaku tabrak lari tersebut muncul di media sosial.

Arif Rahman Hakim, yang merupakan ayah dari Naufal, mengatakan bahwa anaknya mendapat pesan seolah-olah dari pelaku.

Baca juga: Ketua Komisi 2 DPRD Bekasi Minta Pengendara Mobil yang Sengaja Tabrak Anaknya Ditangkap

Pesan itu dikirimkan oleh sebuah akun dengan nama pengguna @hyundaicentamerah. Isi pesannya, terduga pelaku melontarkan kalimat berisi pesan intimidatif ke Naufal.

"Dia (terduga pelaku) kirim pesan ke anak saya pakai akun baru. Dia bilang, 'Untung saya enggak tembak, cuma saya serempet,'" ujar Arif ketika dihubungi oleh wartawan, Selasa (15/11/2022).

Diduga ada unsur kesengajaan

Arif pun menilai ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tabrak lari tersebut.

Terduga pelaku yang menabrak dan tiba-tiba muncul di Instagram diduga sudah merencanakan dan menargetkan Naufal jadi korban pembunuhan.

"Dia kasih video gambaran situasi di dalam mobil, terus kirim pesan ke anak saya, kirim komentar pembelaan diri yang diakhiri kalimat tadi (soal penembakan). Artinya, ini ada unsur kesengajaan, ada unsur percobaan pembunuhan," jelas Arif.

Atas dasar itu, Arif pun meminta polisi bergerak cepat dan dapat segera menangkap pengemudi mobil yang hingga kini belum diketahui identitasnya tersebut.

Baca juga: Anak Ketua Komisi 2 DPRD Kota Bekasi Jadi Korban Tabrak Lari di Harapan Indah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com