Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Semoga Rel Trem Kuno Itu Bisa Dipasang di Kota Tua untuk Wisata"

Kompas.com - 16/11/2022, 20:35 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Penemuan rel trem kuno peninggalan kolonial Belanda di Kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, menghebohkan masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta.

Berkait temuan ini, ada masyarakat yang antusias dan berharap rel trem kuno itu bisa dilestarikan dan dipergunakan kembali.

Hal ini yang diungkapkan oleh Helena (47), warga Salemba yang sedang melintas jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Gajah Mada, dekat lokasi penemuan rel trem kuno itu, Rabu (16/11/2022).

"Menurut saya ya tetap dilestarikan, pindah tempat aja itu dipasang lagi gitu kan," kata Helena.

Baca juga: Rel Trem Peninggalan Zaman Belanda Ditemukan di Proyek MRT, Warga: Saya Merinding Lihatnya

Ia berharap rel trem kuno itu bisa diperbaiki dan dipindahkan ke pusat wisata Kota Tua.

"Semoga bisa dipasang lagi (rel trem kuno itu) di kota situ tuh yang dekat Bank Indonesia situ kan kota wisata Kota Tua pindahin aja ke situ, kita jadi bisa jalan-jalan miniatur (rel trem) kota zaman dulu, gitu aja," ujarnya.

Meskipun demikian, Helena juga menyadari bahwa rel trem yang baru ditemukan di bawah lapisan aspal jalan raya itu sudah cukup tua, dan mungkin ada pihak berwenang yang tidak memperbolehkan rel trem itu difungsikan kembali.

Akan tetapi, Helena mengaku optimistis bahwa pemerintah atau pihak-pihak tertentu akan berinovasi untuk membuat trem estetik seperti yang ada pada zaman dahulu dengan tujuan sebagai tambahan objek wisata dan edukasi transformasi model tranportasi kereta di Tanah Air.

Baca juga: Rel Trem Kuno Peninggalan Belanda di Proyek MRT Dibangun pada Abad 18

"Sayang nih gak didayagunakan kan ini panjang juga berapa kilometer. Setahu saya buatan Belanda itu bagus loh, besinya segala macamnya, pengikat bautnya kuat. Jadi sayang gitu loh enggak dimanfaatin lagi," tambah dia.

Sebagai informasi, rel trem itu pertama kali beroperasi pada tahun 1869. Meski sudah dua abad, sebagian besar konstruksi struktur rel trem itu tampak masih kokoh.

Rencananya rel trem itu akan dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara jika sudah selesai diobservasi dan asesmen sesuai kaidah arkeologi yang berlaku.

Rel trem bekas peninggalan kolonial Belanda ditemukan dalam proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) Jakarta fase 2A CP 202.

Baca juga: Rel Trem Kuno Peninggalan Belanda di Proyek MRT Akan Disimpan di Pool PPD Jelambar

Proyek ini berada di Jalan Pembangunan I, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2022).

Proyek CP 202 itu merupakan salah satu segmen pekerjaan konstruksi MRT Jakarta fase 2A dengan cakupan pembangunan Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar.

MRT Jakarta mengerjakan terowongan bawah tanah dimulai dari Harmoni sampai Mangga Besar dengan panjang keseluruhan 1,8 kilometer (terowongan dan stasiun).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com