Pada 7 Juli 1977, Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menandatangani prasasti yang menandai Kilometer nol Jakarta.
Baca juga: Itinerary Seharian di Kota Tua Jakarta, dari Sunda Kelapa ke Museum Fatahillah
Penandatanganan itu bersamaan dengan peresmian Museum Bahari, beberapa meter di sebelah utara Menara Syahbandar.
Sejak 1976, Museum Bahari dan bangunan di sekitarnya termasuk Menara Syahbandar diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Tugu prasasti dibangun di pelataran di antara menara dan gedung bekas kantor administrasi pelabuhan. Barulah pada 1980, titik kilometer nol Jakarta dipindahkan ke Monas.
Menurut hasil registrasi ulang pada 2011-2012, Museum Bahari memiliki 768 koleksi kebaharian. Sebanyak 200 benda adalah benda asli dan sisanya merupakan replika atau miniatur.
Baca juga: Mengenal Museum Bahari, Bekas Gudang VOC Penyimpan Bukti Ketangguhan Maritim Nusantara
Museum ini sempat tergenang saat banjir melanda Jakarta awal 2013. Halaman, ruang pajang, dan sejumlah koleksi perahu terendam.
Sama seperti Museum Bahari, Menara Syahbandar yang sudah melewati masa kejayaanya kini juga berubah fungsi menjadi lokasi rekreasi sejarah.
Menara ini sudah tak lagi menjadi yang tertinggi atau terkokoh. Meski begitu, dari jendelanya, kita bisa memandang gedung-gedung pencakar langit yang menjulang dari Jakarta nan modern.
(Kompas.com: Silvita Agmasari | Kompas: Muhammad Kurniawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.