Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senja Kala Mal Blok M, Tinggal Tiga Toko yang Bertahan di Lorong Lengang...

Kompas.com - 17/11/2022, 09:40 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

"Kegiatannya enggak ada, pengangguran. Ke sini cuma main saja. Paling saya nyari kerja, kalau buat usaha lagi belum berani," ucap Rizki.

Masih ada yang ramai pembeli

Ada tiga kios yang masih bertahan di area lantai dasar Mal Blok M. Ketiganya memiliki pangsa pasar yang berbeda dengan produk yang sama, yaitu pakaian.

Satu di antaranya, yang terletak di sebelah kiri pintu masuk mal, merupakan kios pakaian pria dan wanita. Kios ini menawarkan aneka ragam celana hingga baju panjang dan pendek.

Kemudian, ada dua toko lainnya di sebelah kanan pintu masuk juga menjual aneka pakaian. Salah satunya menjual pakaian untuk ibu dan anak dengan harga mulai dari Rp 35.000.

Sedangkan toko yang berada tepat di depannya menjual baju impor murah. Rentang harganya berkisar dari Rp 15.000 hingga Rp 100.000. Toko inilah yang masih ramai dikunjungi pembeli.

Pantauan Kompas.com pada Rabu, toko tersebut selalu kedatangan pembeli tanpa habisnya.

Satu pembeli bisa menghabiskan waktu beberapa menit, atau bahkan dua jam sendiri untuk memilih-milih pakaian di sini.

Seorang karyawan bernama Suli (40) mengatakan bahwa toko itu sudah menjajakan pakaian di sana sejak 2019.

Toko tersebut sempat terdampak di awal pandemi Covid-19 lantaran kebijakan penutupan serentak mal di Jabodetabek pada masa pemberlakuan pembatasan skala berskala besar (PSBB).

Namun, menurut Suli, tidak terjadi perubahan omzet yang signifikan akibat pandemi.

"Sekarang lumayan masih ramai, bisa Rp 4 juta-Rp 7 juta kalau weekend. Karyawannya juga ada empat," ujar Suli saat ditemui di Mal Blok M, Rabu.

Ia menduga, toko tempatnya bekerja tetap ramai pembeli lantaran menawarkan berbagai macam pakaian dengan harga cukup murah.

Selain itu, saat ini hanya ada tiga kios yang bertahan di sana sehingga tidak begitu banyak persaingan yang terjadi dengan toko lainnya.

"Perbedaannya pas pandemi sempat tutup seluruh mal pas PSBB. Tapi, alhamdulillah ramai, ada aja yang ke sini," jelasnya.

Posisinya yang tepat berada di bawah Halte Transjakarta Blok M membuat pengguna bus melewati toko tersebut. 

"Orang yang naik turun busway, yang kerja di sini juga banyak, sekitar Blok M kebanyakan langganan karena sudah pada kenal," kata Suli.

Sebelumnya, kata dia, pada Oktober 2022 toko sepatu depan kiosnya juga terpaksa tutup. Sama seperti kios lainnya, toko itu tutup lantaran tidak sanggup memperpanjang sewa kontrak kios yang tidak kunjung turun sedangkan omzet anjlok.

Suli berharap ketiga toko yang bertahan ini masih akan terus berada di sana agar pembeli bisa dihadapkan dengan banyak pilihan toko.

Meski tidak ada saingan pembeli, Suli merasa banyaknya kios yang kosong membuat sepanjang lorong lantai dasar menjadi terlihat sepi.

Ia pun membandingkan suasana saat Mal Blok M masih berjaya dulu sebelum pandemi Covid-19 datang melanda.

"Perbedaannya lebih ramai yang dulu, toko juga banyak yang buka, sampai berdesak-desakan itu sebelum pandemi. Orang yang ke sini juga pada heran katanya udah beda banget sama yang dulu," jelas Suli.

Karena itu, Suli bersyukur kios tempat dia bekerja masih ramai peminat. Dengan demikian, ia masih memiliki pekerjaan dan penghasilan bulanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com