JAKARTA, KOMPAS.com - Para nelayan Pulau Sebira, Kelurahan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, makin sulit melaut. Hal ini disebabkan faktor cuaca yang tak menentu disertai angin kencang.
Akibatnya, hasil tangkapan ikan para nelayan pun menurun.
“Saat ini semua berbeda, kondisinya tidak seperti tahun lalu. Bahkan sejak awal tahun ini, hasil tangkapan nelayan menurun karena cuaca yang tidak menentu dan angin yang terlalu kencang,” ujar Ketua RW 003 Pulau Sebira Muhammad Ali Kurniawan dalam keterangannya, dikutip Kamis (17/11/2022).
Baca juga: Warga Pulau Sebira: Kami Merasa Tak Jadi Anak Tiri Lagi
Padahal, kata dia, warga menjadikan nelayan sebagai profesi utama. Sebab, lokasi Pulau Sebira yang berada di ujung utara Jakarta mendukung mata pencaharian mereka.
Ali mengatakan, lokasi Pulau Sebira memperbesar harapan nelayan memperoleh tangkapan biota laut dan ikan yang melimpah.
Akan tetapi, faktor cuaca yang tak menentu mengakibatkan banyak nelayan mengeluh.
Aktivitas berlayar juga tidak maksimal, sehingga hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan data yang dipublikasikan Suku Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kepulauan Seribu, Rabu kemarin, saat ini hanya 11 kapal yang aktif melaut di Pulau Sebira dari awalnya tercatat ada 50 kapal.
Baca juga: Kokohnya Rel Trem Kuno Peninggalan Belanda yang Ditemukan di Lokasi Proyek MRT...
Adapun jumlah penduduk Pulau Sebira ialah 603 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 183.
Kondisi cuaca buruk yang kerap membayangi perairan Pulau Sebira membuat nelayan memilih berganti profesi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.