Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Beras di Pasar Induk Cipinang Sisa 25.000 Ton, Perpadi: 2 Minggu Lagi Habis

Kompas.com - 17/11/2022, 19:59 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Jakarta Billy Haryanto mengingatkan Pemerintah Indonesia agar segera mengantisipasi kekurangan stok beras.

Billy menyebut stok beras di pasar beras terbesar di Ibu Kota, yakni Pasar Induk Cipinang, hanya tersisa sekitar 25.000 ton.

"Kalau segitu, dua minggu saja akan habis," ujar Billy dikutip dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/11/2022).

Billy mengatakan bahwa setiap hari Pasar Induk Cipinang menyuplai sekitar 2.000 ton beras ke berbagai pasar untuk dikirim ke berbagai daerah.

Baca juga: Badan Pangan Nasional: Stok Beras Nasional Saat Ini Sudah Menipis

Dengan stok yang terus menipis, stok beras dikhawatirkan tak akan cukup sampai akhir tahun.

"Ini alarm bagi pemerintah, bahwa kita lagi kekurangan beras. Stoknya sangat mengkhawatirkan. Baru panen lagi kan bulan Februari," ucap Billy.

Atas dasar itu, Billy mengaku tak sependapat dengan pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang menyebut stok beras surplus di akhir Oktober lalu.

Menurut Billy, masalah pangan, terutama beras, jangan sampai dipolitisasi.

"Kurang ya bilang kurang, cukup ya bilang cukup. Jangan seperti sekarang, kondisi kekurangan dibilang surplus. Menteri mesti bertanggung jawab ke rakyat," sebut dia.

Baca juga: Stok Bulog Kritis, Buwas Sarankan Jokowi Segera Impor Beras

Lebih lanjut, Billy menyebut bahwa harga beras saat ini juga sedang melambung tinggi.

Di pasaran, harga beras Rp 11.000 per kilogram. Harga tersebut merupakan harga beras belum masuk merek.

Apabila dijual ke masyarakat, maka harganya pun akan melebihi dari harga tersebut.

Billy menyebut, memang ada beras murah yakni beras Bulog dibanderol dengan harga Rp 8.900 per kilogram.

Namun, Bulog juga membatasi untuk pedagang. Ia pun menyebut, yang bisa membantu pedagang hanya Bulog.

"Tapi stok Bulog juga enggak banyak. Saya pikir akan habis juga buat program beras bantuan," tutur Billy.

Dia melanjutkan, kekurangan beras menjadi tanda-tanda krisis pangan itu nyata, seperti yang dibahas dalam pertemuan G20.

"Tinggal tunggu bom waktu saja, krisis beras kemungkinan bakal terjadi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com