JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menanti laporan orangtua FB, korban yang dianiaya remaja bersinisial RC di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.
Untuk diketahui, FB diduga dianiaya RC saat mereka mengikuti bimbingan belajar (bimbel) jasmani calon pendaftar taruna akademi Polri di PTIK.
Adapun saat melakukan penganiayaan, RC disebut membawa-bawa status ayahnya yang berpangkat komisaris besar (kombes) polisi.
"Kompolnas mempersilakan orangtua korban untuk mengadu ke Kompolnas," kata Poengky kepada Kompas.com, Kamis (17/11/2022).
Baca juga: Anak Kombes Bikin Onar di PTIK Harus Diproses Pidana, Kompolnas Ingatkan Jangan Ada Pandang Bulu
Poengky menilai perkara ini harus dituntaskan tanpa pandang bulu.
Artinya siapa pun yang melakukan perilaku penganiayaan, apapun jabatan, posisi, gelar dan lain sebagainya juga harus diproses secara tindak pidana.
Kompolnas menjanjikan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini sampai akhir.
"Kami akan memonitor penanganan kasus ini," ujarnya.
Baca juga: Polisi Periksa Pelatih yang Diam Saat Anak Kombes Aniaya Teman Bimbel di PTIK
Poengky juga meminta agar orangtua pelaku tetap bertanggungjawab dan meminta maaf meski kasus penganiayaan ini sedang diusut penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.
Sebab, kasus kekerasan yang dilakukan oleh RC akan berdampak buruk pada citra sang ayah sebagai pejabat kepolisian.
"Kompolnas mendorong Polres Jakarta Selatan menindaklanjuti laporan orangtua korban secara profesional dan melakuukan lidik sidiik berdasarkan scientific crime investigation (penyelidikan atau penyidikan kejahatan secara ilmiah)," tegasnya.
Peristiwa dugaan penganiayaan terjadi pada Sabtu (12/11/2022), saat pelaku dan korban sedang sama-sama mengikuti bimbingan belajar (bimbel) jasmani di area PTIK.
Ibu korban, Yusna, sudah membuat laporan kepolisian terkait dugaan tindakan kekerasan itu. Menurut Yusna, anaknya dianiaya karena dituduh menyembunyikan topi.
Yusna menyebutkan, anaknya dan pelaku tengah mengikuti bimbel di PTIK untuk calon pendaftar taruna di Akademi Kepolisian (Akpol).
Anaknya dipukuli di lapangan dan area parkir PTIK. Aksi itu disebut terjadi di depan pelatih, tetapi sang pelatih tidak berbuat apa-apa untuk melerai.
Baca juga: Anak Kombes Polisi Disebut Aniaya Teman di Sekolah Kepolisian, Pelatih Cuma Diam