Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arogansi Anak Kombes Aniaya Teman: Pelaku Harus Dipidana, Sang Ayah Bisa Disanksi!

Kompas.com - 18/11/2022, 07:55 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Berdasarkan alasan tersebut, orangtua RC juga bisa mendapatkan sanksi dalam perkara ini.

“Tergantung kebijakan pimpinan dari pejabat yang bersangkutan, diharapkan memberikan teguran kepada yang bersangkutan,” ujar Poengky.

Baca juga: Kombes yang Anaknya Bikin Onar di PTIK Bisa Dapat Sanksi Teguran

Saat disinggung mengenai bentuk sanksi teguran seperti apa yang dapat diberikan kepada kombes tersebut sebagai orangtua pelaku, Poengky tidak menjelaskannya lebih jauh.

Ia hanya menyebutkan bahwa sanksi teguran merupakan kebijakan pimpinan di tempat kombes tersebut bertugas saat ini.

Catatan untuk polisi dan keluarga

Poengky menyebutkan, kejadian ini menjadi suatu pembelajaran berharga bagi para orangtua yang memiliki jabatan di instansi Polri.

Ia menyampaikan pesan kepada seluruh anggota Polri, terutama bagi yang berpangkat tinggi, agar tidak bersikap arogan.

Seperti yang sudah diinstruksikan Presiden Joko Widodo, pesan ini juga berlaku bagi anggota keluarga polisi.

“Arahan Presiden ini juga berlaku bagi keluarga besar Polri, tidak arogan, tidak pamer kemewahan, dan tidak lakukan kekerasan. Artinya istri dan anak-anak anggota Polri juga harus melaksanakan hal yang sama,” ujar Poengky.

Baca juga: Kompolnas Siap Terima Laporan Orangtua Korban Penganiayaan Anak Kombes

Ia menambahkan, seorang polisi, selain bertugas mengayomi dan melindungi masyarakat, juga berperan mendidik anggota keluarganya agar turut menjaga nama baik institusi Polri.

“Jika seorang anggota polisi tidak bisa mendidik istri dan anak, risikonya bisa berkaitan dengan jabatan yang bersangkutan, maka harus menjaga nama baik keluarga dan institusi Polri,” tutur dia.

Orangtua korban diminta lapor Kompolnas

Terkait perkara ini, Kompolnas menanti laporan orangtua FB yang dianiaya oleh anak kombes tersebut.

“Kompolnas mempersilakan orangtua korban untuk mengadu ke Kompolnas,” kata Poengky.

Kompolnas menjanjikan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini sampai akhir.

“Kami akan memonitor penanganan kasus ini,” ucap dia.

Pelatih yang biarkan penganiayaan harus diusut

Adapun aksi penganiayaan itu disebut terjadi di depan pelatih, tetapi sang pelatih tidak berbuat apa-apa untuk melerai dan terkesan membiarkan tindakan penganiayaan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com