"Cuma dia (pelaku) ngatain, 'Eh elo beg*,' lalu dia berhenti, saya berhenti. Saya bilangin, 'Bang kalau ngomong biasa saja, enggak perlu pakai beg*,'" sambung dia.
Baca juga: Arogansi Anak Kombes Aniaya Teman: Pelaku Harus Dipidana, Sang Ayah Bisa Disanksi!
Akhirnya adu mulut antara Rizki dengan pelaku tak terhindarkan.
Di saat yang sama, Ridho tak sengaja melintas di jalan sekitar lokasi setelah mengantar penumpang.
Melihat sang kakak terlibat perselisihan, Ridho menghampiri Rizki dan membelanya dengan mendorong pelaku.
"Dia nanya, 'Ki lu kenapa?' terus tiba-tiba didorong si pelaku sama almarhum," kata Rizki.
Tak terima didorong oleh korban, pelaku lantas terbakar amarah yang menyebabkan keributan di antara keduanya.
Rizki mengungkapkan, saat keributan itu terjadi, tiba-tiba pelaku mengeluarkan pisau lipat dari sakunya.
Dengan cepat pelaku langsung menusukkan pisau yang digenggamnya ke beberapa bagian tubuh Ridho.
"Mungkin adik saya meleng atau bagaimana, dia (pelaku) mengeluarkan pisau langsung nusuk," ungkap Rizki.
Saat itu juga, Ridho langsung tergeletak dan meringis kesakitan akibat luka tusuk yang dialaminya.
Melihat adiknya terjerembab ke aspal, dengan sigap Rizki berupaya membopong Ridho ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Saya panik sama adik saya, mumpung masih bernapas. Mudah-mudahan kan bisa hidup saya peluk," kata Rizki.
Ketika tiba di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr Mintohardjo, Rizki langsung membawa sang adik ke dalam UGD.
Setelah 27 menit mendapatkan perawatan, nyawa Ridho tak tertolong, ia menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit TNI AU Dr Mintohardjo.
"Saya tunggu 27 menit di RS, katanya sudah enggak ada (meninggal)," tutur Rizki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.