Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perempuan di NTT Jadi Korban Pinjol Ilegal, Penagih Utangnya Ditangkap di Jakarta

Kompas.com - 18/11/2022, 11:56 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan asal Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial MV (32) terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal dan mengalami pengancaman. Pelaku berinisial MR juga melakukan pencemaran nama baik kepada korbannya.

Menurut Kasubnit 4 Subdit 2 Dittipidsiber Bareskrim Polri, Kompol Jeffrey Bram, korban diancam setelah meminjam uang sebesar Rp 1.300.000 dari aplikasi Pinjaman Masyarakat.

Pelaku kemudian mengancam akan menyebarluaskan data pribadi, hingga foto-foto berbau pornografi. MR sendiri bekerja sebagai desk collection yang bertugas menagih utang melalui pesan singkat.

"MV ini melakukan beberapa peminjaman di aplikasi yang dia temukan di internet," kata Jeffrey saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/11/2022).

Baca juga: Bersepeda ke Balai Kota, Komunitas Bike To Work Temui Heru Tanya Kepastian Anggaran Jalur Sepeda

"Kemudian karena menurut dia batas pengembaliannya terlalu cepat, sehingga kadang-kadang dia melakukan pengembalian agak tersendat," lanjutnya lagi.

MR lalu mengirimkan pesan bernada ancaman melalui WhatsApp. Korban pun mengaku mengalami trauma secara psikis. Lantaran tak kuat menahan ancaman demi ancaman, MV akhirnya melapor kepada kepolisian di NTT. Laporan kemudian ditarik Ke Bareskrim Polri karena dalam penyelidikan pelaku dan saksi berada di Jakarta.

"Dia (pelaku) mendapatkan data dari perusahaannya dia, perusahaan dia sendiri pun tidak tahu ada di mana karena mereka work from home pelaku-pelaku ini," ungkap Jeffrey.

Para desk collection itu memiliki akses untuk mengirim pesan kepada peminjam. Data-data seperti nama, KTP, foto hingga waktu jatuh tempo peminjaman pun diketahui penagih.

Nantinya, mereka akan mengirimkan pesan ancaman yang sudah disediakan oleh perusahaan kepada para peminjam.

Baca juga: Berubahnya Perilaku Dian, Anggota Keluarga yang Tewas di Dalam Rumah, Setelah Pindah ke Kalideres

Polisi masih berfokus pada penagih utang

Saat ini, Jeffrey berujar, Dittipidsiber Bareskrim Polri sedang berfokus pada desk collection atau penagih utang karena korban merasa sangat dirugikan. Sebab, cara-cara yang dilakukan mereka sudah menyebabkan peminjam menjadi stres sampai depresi.

"Yang membuat orang depresi itu adalah pengancaman yang ada di dalamnya, bukan stres gara-gara membayar utang. Kalau menurut pengalamannya stres karena ancaman yang ada," sebut Jeffrey.

Jeffrey melanjutkan, perusahaan pinjol yang mempekerjakan pelaku kerap dilaporkan di berbagai tempat. Kini, Polri sudah memasukan pemilik pinjol ilegal itu dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Adapun polisi menangkap pelaku yang berada di Tanjung Wangi, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (8/12/2021) pukul 19.30 WIB. Pada Kamis (17/11/2022), persidangan terdakwa asal Penjaringan, Jakarta Utara itu sudah memasuki pemeriksaan saksi.

Baca juga: Analisis Psikolog Forensik: Penuh Persiapan, Keluarga di Kalideres Seolah Ingin Mati dengan Tenang...

"Sidangnya baru sekarang baru berjalan. Kemudian kenapa ini tiba-tiba bisa ini (ramai) lagi kemarin kan banyak kejadian viral yang di IPB yang berbau-bau pinjol akhirnya jadi trending topik lagi," jelas Jeffrey.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 45 ayat (4) jo, Pasal 27 ayat (4) dan/atau Pasal 45B jo, Pasal 29 dan/atau Pasal 36 UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com