JAKARTA, KOMPAS.com - Pemandangan berbeda terlihat saat polisi menggerebek kampung rawan peredaran narkoba di Kota Bambu Selatan atau biasa disebut Kampung Boncos, di Palmerah, Jakarta Barat, pada Jumat (18/11/2022) sore.
Pasalnya, polisi tidak lagi melihat bedeng-bedeng atau yang biasa disebut Hotel 10.000.
Lapak beratap terpal dan tembok triplek itu biasa digunakan sebagai tempat "nyabu" para pecandu narkoba itu sudah benar-benar lenyap.
"Bedeng-bedeng atau Hotel 10.000 itu sudah tidak ada," kata Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdulrohim saat dihubungi, Jumat malam.
Baca juga: Polisi Duga Hotel 10.000 di Kampung Boncos Ditawarkan Sepaket dengan Sabu oleh Bandar Narkoba
Berdasarkan pantauan Kompas.com selama beberapa bulan terakhir, Hotel 10.000 memang selalu dirobohkan polisi tiap kali ada penggerebekan di Kampung Boncos.
Namun, bangunan itu selalu didirikan lagi oleh pengedar narkoba.
Perubahan mulai terlihat saat penggerebekan Kampung Boncos, Rabu (2/11/2022).
Saat itu, tidak banyak bedeng-bedeng yang kembali dibangun usai dirobohkan pekan sebelumnya.
Namun, saat ditelusuri, sebuah bedeng di lahan kosong yang jauh dari titik tersebut, masih berdiri tegak.
Polisi pun kembali menghancurkan bedeng beratap terpal tersebut.
Pindah ke permukiman warga
Kendati bedeng-bedeng Hotel 10.000 sudah nihil, Dodi menyadari bahwa para pelaku jaringan narkoba malah bergeser ke permukiman warga.
"Sekarang bandar itu (transaksi) ke permukiman. Itu justru jadi menyulitkan kami. Seperti tadi kami baru masuk permukiman, mereka langsung lari kocar-kacir," ungkap Dodi.
"Padahal, kami sudah membagi tim ke tiga titik masuk. Tapi mereka kayaknya sudah lihat kami duluan. Mereka kan cepat," lanjut dia.
Baca juga: Dua Anjing Pelacak Ikut Gerebek Kampung Boncos, Polisi: Endus Bau Sabu di Permukiman
Dodi mengakui, dalam mengungkap peredaran di Kampung Boncos, polisi terkendala banyaknya jalan kecil. Sebaliknya, para pelaku jaringan narkoba diduga lebih mengenal medan untuk melarikan diri.
"Kendalanya itu, di sini banyak jalan tikus. Mereka lebih mengenal medan, jadi lebih lihai, lincah. Jadi saat kami bergerak, mereka langsung bubar," ungkap Dodi.
Mengakalinya, Dodi berencana kembali menggerebek Kampung Boncos dengan personel yang lebih banyak dan bahkan kembali membawa anjing pelacak.
"Kendala lainnya, ada keterbatasan anggota kami. Sehingga kami akan memaksimalkan jumlah anggota dengan berkoordinasi bersama Polres Jakbar. Jadi, jalan-jalan tikus akan kami tutup sehingga akan maksimal hasilnya," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.