Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2022, 10:07 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas kebersihan yang tenggelam di Kanal Banjir Barat tiga hari lalu telah berhasil ditemukan pagi ini, Sabtu (19/11/2022).

Korban berinisial P (57) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Korban ditemukan pada radius 5 Km dari lokasi kejadian pada Sabtu pagi tadi sekitar pukul 07.20 WIB," tulis tim SAR gabungan dalam keterangan resminya.

Baca juga: Petugas Kebersihan Hanyut di Kanal Banjir Barat Tambora, Diduga Mabuk lalu Tercemplung

Diketahui bahwa korban tenggelam karena terjatuh dari jembatan rel kereta api ke dalam aliran kali Ciliwung di Kanal Banjir Barat, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

P terjatuh ke sungai sekitar pukul 17.00 pada hari Kamis (17/11/2022).

P diduga mabuk

Sebelumnya, Ketua RT 011 RW 003 Kelurahan Grogol, Dari, mengatakan bahwa sebelum hilang di sungai, P menemuinya untuk mengambil gaji.

"Pukul 16.00 WIB beliau ambil gaji ke tempat saya. Kan dia petugas kebersihan di RT 011/003 Kelurahan Grogol," kata Dari kepada wartawan, Jumat.

Sepulang mengambil gaji, P kembali ke rumahnya di Jalan Setia Kawan RT 004 RW 009. Menurut Dari, P biasanya menenggak minuman beralkohol pada sore hari.

"Jadi dia memang minum itu rutinitas setiap sore, sudah kebiasaan. Mabuk tapi enggak rusuh. Saya tahu persis kok (bahwa tidak merusuh) soalnya di tempat kami hampir 10 tahun," ungkap Dari.

Baca juga: Kombes Minta Maaf ke Ibu Korban yang Diduga Dianiaya Anaknya, lalu Ajak Berdamai

Dari pun menduga, P tercemplung ke sungai lantaran mabuk. Setelah P tercebur, warga meminta bantuan tim SAR dan instansi lainnya untuk melakukan pencarian.

"Warga enggak ada yang berani, soalnya arusnya lagi deras banget," kata Dari.

Tim SAR pun telah mengerahkan tiga kelompok untuk mencari korban tenggelam di Kanal Banjir Barat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Megapolitan
Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Megapolitan
Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Megapolitan
Teman yang 'Sliding' Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Teman yang "Sliding" Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Megapolitan
Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Megapolitan
Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Megapolitan
Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes DKI: Belum Butuh Pembatasan

Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes DKI: Belum Butuh Pembatasan

Megapolitan
Sebelum Pemeriksaan Psikologis, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Lebih Dulu Dipulihkan Kondisinya

Sebelum Pemeriksaan Psikologis, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Lebih Dulu Dipulihkan Kondisinya

Megapolitan
Sebelum Di-'sliding', Siswa SD di Bekasi Tak Pernah Keluhkan Sakit Kanker Tulang

Sebelum Di-"sliding", Siswa SD di Bekasi Tak Pernah Keluhkan Sakit Kanker Tulang

Megapolitan
Klaim Dukungan NU untuk Ganjar Sangat Tinggi, Yenny Wahid: Mahfud MD Dekat dengan Gus Dur

Klaim Dukungan NU untuk Ganjar Sangat Tinggi, Yenny Wahid: Mahfud MD Dekat dengan Gus Dur

Megapolitan
Dirawat di RS Polri, Kondisi Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Stabil

Dirawat di RS Polri, Kondisi Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Stabil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com