Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Korban yang Diduga Dianiaya Anak Kombes Berharap Kapolri Bertindak Tegas

Kompas.com - 19/11/2022, 18:28 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yusna, ibunda dari FB (16) yang diduga dianiaya anak dari komisaris besar (kombes) polisi berinisial RC berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menyoroti kasusnya.

Ia berharap Kapolri memberikan hukuman yang tegas kepada anak buahnya apabila ada intervensi dalam kasus dugaan penganiayaan yang terjadi di area Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.

"Harapan saya dan sangat besar, bapak kapolri supaya dapat menegakkan hukum," ujar Yusna saat berbincang dengan Kompas.com pada Jumat (18/11/2022).

Yusna mengatakan, proses hukum terkait kasus penganiayaan yang dialami oleh putranya itu tetap dilanjutkan guna memberikan efek jera kepada anak-anak, sekalipun orangtua terduga pelaku adalah anggota polri.

"Memberikan ganjaran kepada anak-anak yang suka melakukan kekerasan," kata Yusna.

Baca juga: Korban yang Diduga Dianiaya Anak Kombes Trauma, Orangtua: Anak Saya Diancam Dihabisi

Sebelumnya, Yusna mengaku telah menerima pesan singkat dari orangtua terduga pelaku berinisial RC yang tak menjabat sebagai Inspektur Pengawas Daerah (Irwasda).

Menurut Yusna, isi pesan singkat itu berisi permintaan maaf dan permohonan agar kasus penganiayaan yang dialami FB diselesaikan secara kekeluargaan tanpa mengaitkannya dengan institusi Polri.

"Sehubungan dengan itu bu, kami secara pribadi mohon maaf atas yang menimpa kejadian anak kita. Kiranya dapat diselesaikan secara bijaksana, tidak melibatkan institusi kami saat ini yang sedang viral terkait berita tersebut dengan membawa nama-nama institusi kami," ujar Yusna membacakan sepenggal isi chat tersebut saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (18/11/2022).

"Tentu akan menurunkan citra martabat kami sebagai Polri. Kiranya dapat diselesaikan secara arif dan bijaksana untuk kebaikan itu semua secara tidak banyak pihak yang dirugikan. salam kami, orangtua RC," kata Yusna membacakan pesan orangtua terduga pelaku lagi.

Baca juga: Ibu Korban yang Diduga Dianiaya Anak Kombes Maafkan Pelaku: Tapi Hukum Harus Ditegakkan

Menanggapi pesan itu, Yusna mengaku telah menerima permintaan maaf dari perwira polisi yang merupakan ayah terduga pelaku yang menganiaya putranya.

Namun, Yusna secara tegas menyampaikan kepada orangtua terduga pelaku bahwa ia tetap memproses secara hukum kasus demi mandapatkan keadilan.

"Saya bilang, menyangkut masalah aturan yang ada di dalam bimbel, kami tidak pernah tahu dan kami tidak pernah dapatkan sebelumnya. Kalau masalah permintaan maaf bapak, kami sudah terima, tapi kami menginginkan keadilan," kata Yusna.

Untuk diketahui, peristiwa dugaan penganiayaan terjadi pada Sabtu (12/11/2022), saat pelaku dan korban sama-sama mengikuti bimbingan belajar (bimbel) jasmani di area PTIK.

Dugaan penganiayaan itu terjadi saat FB mengikuti bimbingan belajar (bimbel) untuk calon pendaftar taruna Akademi Kepolisian (Akpol) di PTIK, Jakarta Selatan.

Baca juga: Korban yang Diduga Dianiaya Anak Kombes Alami Luka di 3 Bagian Tubuh

Yusna sebelumnya sudah membuat laporan kepolisian terkait dugaan tindakan kekerasan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com