JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah 6 bulan lebih Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ditutup karena proses revitalisasi, area ini akhirnya kembali dibuka untuk publik.
TMII dibuka untuk pengunjung umum pada hari ini, Minggu (20/11/2022), untuk uji coba terbatas. Momentum ini jadi ajang untuk melepaskan rasa penasaran publik terhadap wajah baru TMII.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) selaku operator TMII, Edy Setijono mengatakan penjualan tiket dibuka pada Rabu (16/11/2022) pukul 08.00 secara daring.
Baca juga: TMII Kembali Buka Hari Ini, Tiket Hanya Tersedia Online dan Sudah Ludes Terjual
"Dalam dua jam setelah penjualan tiket atau pada pukul 10.00, jumlah tiket sudah terjual mencapai 500 tiket," ujar Edy dilansir dari laman resmi TWC.
Adapun jumlah maksimal pengunjung yang dapat mengunjungi TMII dalam uji coba pada Minggu ini dibatasi hanya 5.000 orang.
Kegiatan renovasi meliputi sejumlah wahana dan fasilitas, Mulai dari penanganan jalan kawasan TMII, penataan area gerbang utama, renovasi joglo, dan renovasi museum.
Baca juga: Menengok Hasil Revitalisasi TMII yang Disebut Sudah Rampung Jelang KTT G20
Renovasi juga menyasar penataan lansekap pulau-pulau di Danau Archipelago, renovasi Museum Teater Garuda, Museum Telkom dan Keong Mas, struktur parkir serta revitalisasi Danau Archipelago.
Dalam waktu dekat, destinasi wisata yang terletak di Jakarta Timur ini akan segera bisa dikunjungi kembali oleh masyakarat.
Menengok sejarah TMII ke belakang, keberadaan serta pembangunan TMII tak lepas dari ide pemikiran ibu negara di rezim Orde Baru yakni Ny Tien Soeharto.
Baca juga: Sejarah TMII, Ide Tien Soeharto yang Terinspirasi Disneyland
Ia berambisi menciptakan Indonesia lengkap dengan segala isinya dalam bentuk mini, sekaligus sebagai tempat rekreasi. Bahkan, tak hanya menampilkan keragaman suku, tetapi juga floranya.
Seraya ingin melengkapi pembangunan fisik ekonomi sebagai agenda utama Pembangunan Lima Tahun atau Pelita I Indonesia, Ny Tien pun ingin segera merealisasikan TMII melalui Yayasan Harapan Kita yang dipimpinnya.
Pada 5 September 1970, seperti dicatat dalam buku Sejarah Taman Mini Indonesia Indah yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin memberikan izin kepada Yayasan Harapan Kita membangun proyek miniatur Indonesia.
Proyek ini rencana akan diberi nama ”Indonesia Indah” dan berlokasi di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dengan luas areal 14 hektar.
Baca juga: Sejarah TMII, Ide Tien Soeharto yang Terinspirasi Disneyland
Namun, setelah meninjau lokasi tersebut, timbul pemikiran Ali Sadikin agar lokasi taman dipindah ke Pasar Rebo, Jakarta Timur. Waktu itu, lokasi TMII saat ini masih masuk Kecamatan Pasar Rebo.
Areal yang tersedia di Pasar Rebo kala itu juga jauh lebih luas dibanding di Cempaka Putih, yakni sampai 100 hektar.