Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Alih Fungsi Lahan di Tangerang Selatan Hasilkan Permukiman Rawan Banjir...

Kompas.com - 21/11/2022, 09:19 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bila diusut, penyebab sejumlah perumahan di Kota Tangerang Selatan, Banten, rawan banjir adalah alih fungsi lahan rawa atau lahan pertanian menjadi permukiman beserta fasilitas pendukungnya.

Dilansir dari Kompas.id, peningkatan lahan permukiman di kawasan Tangerang terjadi akibat pengaruh perluasan wilayah perkotaan Jakarta.

Lahan sawah, kebun, dan rawa di Tangerang Selatan beralih menjadi permukiman. Langkah awal dimulai dengan kehadiran kawasan properti Bumi Serpong Damai yang pada 1984 mengubah hutan karet menjadi kota mandiri pertama di Indonesia.

Baca juga: Riwayat Tangerang Selatan, Daerah Resapan Air yang Kini Jadi Langganan Banjir

Salah satu perumahan yang terkena imbas pengalihfungsian lahan di Tangerang Selatan adalah Pondok Payung Mas Residence di Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat.

Sepanjang Oktober 2022, perumahan ini telah mengalami kebanjiran beberapa kali, dari tinggi 35 cm hingga 1 meter.

"Di sini banyak perumahan. Jadi rawan banjir ditambah areanya cekungan,” ujar Ketua RT 002 RW 012 Kelurahan Cipayung Nico Rumate, Selasa (15/11/2022).

Sawah dan rawa

Berdasarkan keterangan Nico yang bermukim di Pondok Payung Mas Residence sejak tahun 1998, seiring waktu, lahan sawah dan rawa di kedua sisi Kali Ciputat berubah jadi perumahan.

Baca juga: Wali Kota Airin: Banjir Tangsel karena Drainase Antar-Perumahan Tidak Tersambung

Lebar kali saat ini bervariasi dari 3 meter hingga 5 meter. Bahkan, salah satu perumahan di dekat Pondok Mas Residence berdiri di badan kali sehingga tak bisa diturap atau dibangun.

Kondisi diperparah dengan drainase yang tak saling terhubung atau posisinya tidak tepat. Tak pelak kerap terjadi banjir saat hujan deras di hulu atau hujan lokal.

Nico sampai meninggikan fondasi warung dan rumahnya. Masing-masing 80 cm dan 50 cm. Akan tetapi, banjir masih menggenangi lantai rumahnya tatkala hujan deras.

Membangun turap

Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kota Tangerang Selatan sejak Juli 2022 menyikapinya dengan membangun turap untuk penanggulangan banjir.

Sayangnya, proses pembangunan turap yang tak kunjung usai malah memicu kenaikan air Kali Ciputat saat hujan deras.

Baca juga: Tol BSD Tangerang Selatan Terendam Banjir, Berikut Jalur Alternatif yang Bisa Dilalui

Imbas tersebut dirasakan oleh warga yang bermukim di Perumahan Puri Bintaro Indah, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat.

Tanggul lama sudah dirobohkan, tetapi tanggul baru belum dibangun.

Kondisi itu menjadi salah satu penyebab banjir menggenangi perumahan ini setinggi 70 cm hingga 1,5 meter pada awal Oktober 2022.

Pekerja proyek membuat tanggul dari karung berisi pasir di sekitar turap lama yang sudah dibongkar.

Baca juga: Kali Meluap, Sejumlah Titik di Kembangan dan Cengkareng Tergenang

Pemasangan karung pasir diharapkan mampu menahan air ke perumahan warga ketika debit air meningkat

Penimbunan situ

Selain mengalih fungsi lahan pertanian jadi permukiman, sejumlah situ yang seharusnya menjadi daerah resapan dan kawasan parkir air di Tangerang Selatan, ditimbun dan dijadikan lahan permukiman.

Catatan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, jumlah situ di Tangerang Raya terus menurun selama sepuluh tahun terakhir.

Baca juga: Masih Ada Keluarga di Tangsel yang Buang Air Besar Sembarangan...

Contohnya, Situ Rompong di Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, yang luasnya menurun hingga 60 persen akibat dari pendangkalan dan dikepung rumah-rumah liar.

Analisis inaRISK, portal kajian risiko bencana milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menunjukkan bahwa 36 persen dari 1,3 juta warga Kota Tangerang Selatan terdampak banjir.

Versi lengkap berita ini dapat diakses di Kompas.id dengan judul "Perumahan Hasil Alih Fungsi Lahan di Tangerang Selatan Rawan Banjir"

Penulis: Fransiskus Wisnu Wardhana Dany

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com