Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2022, 16:58 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

DEPOK, KOMPAS.com - Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) dengan kedalaman 10 Km, terasa hingga ke daerah Jakarta, Bogor, dan Depok.

Bahkan, dampak dari gempa ini juga merusak salah satu bangunan Kantor Unit Damkar di Kota Depok, Jawa Barat.

Baca juga: UPDATE: 46 Korban Gempa Cianjur Meninggal Dunia, 700 Orang Luka-luka

"Menurut informasi yang kami terima ada satu kerusakan yang terdata yaitu di kantor Damkar UPT Cipayung, ada yang jatuh plafonnya," kata Kabid Pengendalian dan Operasional Dinas Damkar Kota Depok, Welman Naipospos, dilansir TribunJakarta.com, Senin (21/11/2022).

Kendati demikian, Welman mengatakan kerusakan akibat gempa di Kantor Damkar UPT Cipayung tak terlalu parah.

"Iya kerusakan ini akibat gempa tadi, tapi enggak parah, hanya sedikit saja," tuturnya.

Terkini, Welman mengatakan pihaknya tengah mendata ihwal kerusakan akibat gempa tersebut.

"Iya sekarang lagi didata (kerusakan) oleh bidang bencana, nanti kami sampaikan lagi hasilnya," jelasnya.

Untuk diketahui, gempa ini berdampak pada kerusakan parah di Kabupaten Cianjur. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat tambahan jumlah orang meninggal dunia akibat gempa Cianjur menjadi 46 orang. Sebelumnya, korban meninggal dunia tercatat 17 orang.

Baca juga: Bupati Cianjur: 46 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa, Ratusan Orang Luka-luka

 

"Ini kami barusan mendapat informasi dan Bupati Cianjur sudah menyampaikan, sekarang sudah ada 46 orang yang meninggal dunia, dan sudah ada di RSUD Kabupaten Cianjur," kata Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers secara daring, Senin (21/11/2022).

Kemudian, lebih kurang 700 orang luka-luka akibat bencana itu. Sebagian besar mengalami patah tulang karena tertimpa reruntuhan bangunan.

"Kurang lebih 700-an orang luka-luka. Ini luka-luka rata-rata patah tulang akibat terkena reruntuhan. Update yang kami sampaikan akan terus berkembang, khususnya jumlah korban dan jumlah luka-luka," ucap dia.

Menurut Suharyanto, banyaknya korban luka salah satunya karena gempa terjadi siang hari. Pada siang hari, masyarakat cenderung tinggal di rumah masing-masing. Selain itu, rumah penduduk kebanyakan tidak tahan gempa.

"Begitu ada gempa langsung ambruk. Ini jadi PR kita bersama bagaimana menyiapkan rumah tahan gempa yang sekarang sudah berdiri," kata dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Atap Kantor Damkar UPT Cipayung Depok Rusak Akibat Gempa Cianjur

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dinkes DKI Siagakan Ambulans di Kelurahan untuk Antisipasi KPPS Sakit di Pemilu 2024

Dinkes DKI Siagakan Ambulans di Kelurahan untuk Antisipasi KPPS Sakit di Pemilu 2024

Megapolitan
Siasat Ibu-ibu Hadapi Tingginya Bahan Pokok, Berburu Diskon dari Supermarket hingga ke Pasar Daring

Siasat Ibu-ibu Hadapi Tingginya Bahan Pokok, Berburu Diskon dari Supermarket hingga ke Pasar Daring

Megapolitan
Bawaslu Tingkat Kota DKI Belum Punya Ruang Gakkumdu, Anggaran Sewa Disebut Tak Cukup

Bawaslu Tingkat Kota DKI Belum Punya Ruang Gakkumdu, Anggaran Sewa Disebut Tak Cukup

Megapolitan
Sidang Putusan Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Digelar 11 Desember 2023

Sidang Putusan Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Digelar 11 Desember 2023

Megapolitan
Dibakar Suami, Perempuan di Jaksel Lari Minta Tolong dengan Api Menyala

Dibakar Suami, Perempuan di Jaksel Lari Minta Tolong dengan Api Menyala

Megapolitan
RSUP Persahabatan: Belum Ada Laporan Anak Terinfeksi Pneumonia Mycoplasma

RSUP Persahabatan: Belum Ada Laporan Anak Terinfeksi Pneumonia Mycoplasma

Megapolitan
Kunjungi Ponpes Al Quran Bani Syahid Depok Bareng Istri, AHY: Bukan untuk Kampanye

Kunjungi Ponpes Al Quran Bani Syahid Depok Bareng Istri, AHY: Bukan untuk Kampanye

Megapolitan
Istri yang Dibakar Suaminya Alami Luka Bakar 70 Persen

Istri yang Dibakar Suaminya Alami Luka Bakar 70 Persen

Megapolitan
Dinkes DKI Hitung Kebutuhan Suplemen dan Vitamin untuk KPPS Pemilu 2024

Dinkes DKI Hitung Kebutuhan Suplemen dan Vitamin untuk KPPS Pemilu 2024

Megapolitan
Cerita Penjual Ayam di Pasar Johor Baru 'Full Senyum' Dagangannya Diborong Mendag Zulhas

Cerita Penjual Ayam di Pasar Johor Baru "Full Senyum" Dagangannya Diborong Mendag Zulhas

Megapolitan
Ini Peran Tiga Buruh Pengeroyok Sopir Truk Saat Demo UMK di Cikarang...

Ini Peran Tiga Buruh Pengeroyok Sopir Truk Saat Demo UMK di Cikarang...

Megapolitan
JPU Sebut Pleidoi Fatia dalam Kasus 'Lord Luhut' Menunjukkan Keputusasaan

JPU Sebut Pleidoi Fatia dalam Kasus "Lord Luhut" Menunjukkan Keputusasaan

Megapolitan
Persiapan Pemilu 2024, Bawaslu DKI Keluhkan Fasilitas Kantor

Persiapan Pemilu 2024, Bawaslu DKI Keluhkan Fasilitas Kantor

Megapolitan
Nasib Nahas Bocah di Tangerang: Hanyut di Kali Angke Usai Terpeleset Saat Bermain, Jasadnya Ditemukan 3 Hari Kemudian

Nasib Nahas Bocah di Tangerang: Hanyut di Kali Angke Usai Terpeleset Saat Bermain, Jasadnya Ditemukan 3 Hari Kemudian

Megapolitan
Anak Diperkosa Ayah Kandung Belasan Kali hingga Hamil, P2TP2A Tangsel: Korban Trauma Ingat Bapaknya

Anak Diperkosa Ayah Kandung Belasan Kali hingga Hamil, P2TP2A Tangsel: Korban Trauma Ingat Bapaknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com