TANGERANG, KOMPAS.com - Peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Tangerang dicurigai akibat varian baru XBB.
Hal ini disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr Harmayati.
"Betul kemungkinan besar itu ya (akibat varian XBB)," ujar Harmayati kepada Kompas.com, Senin (21/11/2022).
Harmayati menjelaskan, kemungkinan ini terlihat dari cepatnya peningkatan kasus infeksi Covid-19.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: 48,4 Persen Masyarakat Khawatir Subvarian Baru XBB, tapi Prokes Longgar
"Kelihatan jika penularannya cepat, itu biasanya ada varian baru," ujarnya.
Hal ini diperparah oleh kemampuan varian baru yang bisa mengelabui kekebalan atau imun tubuh.
Sehingga, kata Harmayati, walaupun seseorang sudah divaksinasi Covid-19 atau pernah terinfeksi Covid-19, maka yang bersangkutan bisa terinfeksi lagi.
Selain itu, Harmayati menyebutkan bahwa saat ini telah terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 harian di Kota Tangerang.
"Jadi seminggu ini ada mulai peningkatan kasus paling tinggi pernah itu 264 (konfirmasi positif Covid-19) tambahan kasus per hari," kata Harmayati.
Baca juga: Menkes Sebut Kasus Covid-19 Subvarian XBB Paling Banyak di Batam
Sebelumnya, kasus baru Covid-19 di Kota Tangerang per harinya hanya berkisar puluhan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Namun, diakui Harmayati bahwa angka kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Tangerang per harinya cukup fluktuatif.
Contohnya, per hari ini, Senin (21/11/2022), Dinas Kesehatan Kota Tangerang melaporkan 136 kasus baru Covid-19.
"Kalau secara umum grafiknya fluktuatif itu kurang lebih seminggu yang lalu mulai di atas 200 (kasus baru) itu," ujarnya.
Namun, Harmayati tidak bisa memastikan secara pasti apakah peningkatan kasus ini apakah benar didominasi oleh varian baru XBB atau bukan.
"Saya belum bisa bilang (kenaikan kasus Covid-19 akibat varian baru XBB) karena belum ada data sekuensing yang pasti gitu ya," kata dia.
"Kita belum bisa memastikan (ada varian baru XBB di Kota Tangerang) tapi kalau lihat trennya kemungkinan besar sudah ada," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.