JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengaku telah menawarkan alternatif hunian bagi warga Kampung Bayam.
Menurut VP Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarif, pihaknya menawarkan hal tersebut karena warga belum bisa menempati Kampung Susun Bayam yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Jakpro juga memberikan alternatif hunian kepada calon penghuni sembari menunggu proses pemindahan kepengelolaan ini diserahkan kepada Pemprov DKI," kata Syachrial dalam keterangannya, Selasa (22/11/2022).
Baca juga: Didemo Warga yang Tak Kunjung Huni Kampung Susun Bayam, Ini Kata Jakpro
Warga, lanjut dia, dipersilakan tinggal sementara di rumah susun (rusun) di Jakarta. Kendati demikian, warga menolak tawaran tersebut dan bersikeras untuk menetap di Kampung Susun Bayam.
"Tahapan koordinasi yang perlu dilalui ini cukup panjang, sehingga kami harapkan warga bisa menghuni Kampung Susun Bayam pada 1 Maret 2023,” ujar Syachrial.
Pada masa transisi ini, Syachrial menjelaskan, Jakpro akan memberlakukan kebijakan-kebijakan internal untuk menjembatani warga agar bisa bermukim di Kampung Susun Bayam.
Namun, kebijakan tersebut juga tidak sembarangan diambil karena tak boleh menyalahi aturan internal sebagai badan usaha dan aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Untuk menengahi tuntutan calon penghuni, Jakpro akan memfasilitasi dan membuat kebijakan internal untuk masa transisi penyerahan ke Pemprov," jelas Syachrial.
"Kebijakan ini perlu persetujuan pemegang saham, ini yang sedang kami konsultasikan dan koordinasikan,” sambung dia.
Syachrial menyampaikan bahwa hingga saat ini penempatan hunian tersebut masih dalam proses. Akan tetapi, dia memastikan Jakpro siap menampung aspirasi warga.
"Di tengah proses administrasi internal dan koordinasi bersama Dinas terkait, Jakpro berikhtiar agar warga eks kampung bayam dapat segera menghuni KSB (Kampung Susun Bayam)," ujar Syachrial.
Baca juga: Dituntut Segera Relokasi Warga ke Kampung Susun Bayam, Jakpro Cari Win-win Solution
Proses administrasi itu, lanjut dia, meliputi berkas-berkas penghunian, termasuk kajian besaran kontribusi atau tarif sewa yang nantinya diwajibkan kepada para penghuni.
Hal itu tengah disusun untuk disepakati bersama, sebelum warga memasuki hunian.
Sebelumnya, puluhan warga korban penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS) itu berunjuk rasa di depan gerbang Kampung Susun Bayam Senin, sejak pukul 11.00 WIB.
Massa yang didominasi ibu-ibu bertahan di depan gerbang besi Kampung Susun Bayam.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.