JAKARTA, KOMPAS.com - Mal Ratu Plaza yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, kini semakin sepi.
Pantauan Kompas.com pada Rabu (23/11/2022), pukul 10.30 WIB, jumlah pengunjung yang mendatangi mal itu bisa dihitung jari.
Kios-kios di mal ini juga lebih banyak yang sudah tutup ketimbang yang beroperasi.
Padahal, mal tersebut sempat berjaya sejak era 1980-an hingga 2000-an.
Tulisan Ratu Plaza yang berada di depan gedung pintu masuk pun semakin memudar seiring dengan pudarnya kejayaan mal.
Baca juga: Banyak Mal Sepi, APPBI Sebut Penyebabnya Bukan Cuma Pandemi Covid-19
Saat hendak memasuki lobi depan, pengunjung akan disambut dengan 8 pohon dalam pot besar berwarna merah yang berjejer rapi.
Di depan lobi, sekuriti yang berjaga juga melemparkan senyum kepada setiap pengunjung yang datang.
Sedangkan ketika baru memasuki gedung, terlihat seorang petugas perempuan di bagian pusat informasi yang sedang duduk dan sibuk dengan pekerjaannya.
Setelah melangkah sekitar 10 meter, terlihat ruang luas di tengah-tengah lantai dasar mal dengan atap bulat di atasnya.
Menengok ke atas, pengunjung bisa melihat keindahan langit dan awan yang menembus atap berkaca transparan tersebut.
Sejumlah tenant masih cukup ramai beroperasi di lantai dasar ini.
Jika berjalan ke arah kiri, dapat dijumpai beberapa kios yang menjual peralatan elektronik.
Di ujungnya terdapat restoran outback steakhouse yang belum buka pada Rabu sekira 10.30 WIB.
Baca juga: Mal Blok M Sepi Pengunjung, Pedagang Gulung Tikar lalu Jadi Penganggur
Kemudian, saat berjalan ke arah kanan lantai dasar, ditemui kios-kios kaca yang masih tutup. Di bagian ujung, terdapat restoran KFC dan AW yang sudah buka.
Tepat di sebelah KFC, terdapat resto Kopi Kenangan yang menghadap ke arah lift berwarna peach.
Sedikitnya ada sekitar 5 toko elektronik dan 3 restoran yang masih bertahan di lantai dasar.
Beberapa kios lainnya tampak kosong dan ditutupi oleh kertas karton putih dari dalam.
Di lantai dasar, jumlah kios yang tutup hampir seimbang dengan jumlah kios yang masih buka.
Pengunjung yang berlalu lalang jumlahnya masih dalam hitungan jari.
Ada yang langsung menuju toko elektronik tujuannya, ada juga yang kemudian beranjak menuju lantai selanjutnya.
Kosong melompong
Lalu di lantai dua, jumlah kios yang buka semakin sedikit dibandingkan kios yang sudah tutup. Setidaknya ada tiga toko yang masih bertahan di sana.
Kondisi lengang itu semakin terasa saat Kompas.com naik ke lantai tiga. Di sana, tidak terlihat satu pun kios yang masih buka.
Semua toko yang ada di lantai 3 dibalut dengan kertas karton berwarna putih dari dalam kios. Kompas.com pun kemudian melangkah ke lantai berikutnya.
Baca juga: Mal Blok M Kian Sepi, Hanya Ada 3 Kios yang Bertahan...
Di lantai 4, kios yang masih buka justru lebih ramai dari kios yang tutup. Setidaknya ada sekitar 20 toko elektronik yang masih bertahan di sana.
Jika dibandingkan dengan lantai di bawahnya, lantai empat masih terlihat hidup dan puluhan pegawai terlihat stand by di depan toko masing-masing.
Suasana itu berbanding terbalik saat Kompas.com hendak ke lantai 5, di sana terlihat eskalator untuk naik sudah tak terawat.
Bagian sisi kanan dan kiri pegangan tangan eskalator sudah usang dimakan usia.
Selain bolong-bolong, pegangan eskalator itu juga memudar berwarna keputihan.
Di lantai 5, suasana yang sama dengan lantai 3 pun terlihat. Tak satu pun kios yang masih buka, dan tak ada satu pun orang yang terlihat berada di lantai paling atas itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.