Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Anjlok Awal Pandemi, Penjual Laptop di Mal Ratu Plaza Laris Manis saat WFH Berlaku

Kompas.com - 23/11/2022, 17:44 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang karyawan kios laptop bernama Eko (29) mengatakan kondisi di Mal Ratu Plaza semakin sepi pengunjung imbas pandemi Covid-19.

Terlebih saat itu diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Akan tetapi, sejak aturan work from home (WFH) diberlakukan, Eko mengaku kondisi itu malah mendatangkan keuntungan bagi tokonya.

Baca juga: Curhat Pedagang Soal Sepinya Mal Ratu Plaza, Semakin Terpuruk Saat LotteMart Tutup

Para pekerja kantoran yang bekerja dari rumah sangat membutuhkan laptop sehingga tokonya pun kebanjiran pembeli.

"Di Ratu Plaza setelah awal pandemi layanan penjualannya menurun. Tapi pas WFH jadi lebih kayak dibutuhin laptop, kemudian meningkat semenjak WFH," ujar Eko saat ditemui di Mal Ratu Plaza, Rabu (23/11/2022).

Saat itu, kata Eko, omzet penjualan yang menurun imbas pandemi Covid-19, mulai normal kembali lantaran tokonya kembali ramai pembeli.

Namun, kondisi itu hanya berlangsung beberapa saat. Setelah aturan WFH tidak berlaku lagi, penjualan di toko itu kembali lesu.

Baca juga: Bertahan Jualan di Mal Ratu Plaza yang Kian Sepi, Pedagang: Sudah Punya Pelanggan

Kondisi itu diperparah dengan ditutupnya mal-mal saat aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diterapkan.

Hingga kini, kondisi yang sama masih dirasakan di kios tempat Eko bekerja.

Apalagi, kios yang masih bertahan di Mal Ratu Plaza kini lebih sedikit dibanding kios yang sudah tutup.

Eko berujar, tempat ia bekerja bisa bertahan hingga saat ini karena sudah memiliki pelanggan tetap.

Baca juga: Menengok Mal Ratu Plaza yang Makin Sepi Pengunjung, Lantai 3 dan 5 Kosong Melompong

"Ratu Plaza kurang rame enggak kayak dulu, biasanya yang ke sini costumer yang sudah langganan. Ngaruh pasti kita kan jualan nyari pelanggan, penginnya nyari pelanggan baru," jelas Eko.

Untuk menyiasati itu, toko tersebut akhirnya berjualan melalui platform online juga. Baru dua bulan berjalan, belum terlihat hasil yang didapat dari penjualan online.

Eko menduga, tokonya kalah saing dengan rival lainnya lantaran masih baru dan belum diketahui orang banyak.

Rivalnya yang sudah berjualan lebih lama dan memiliki pelanggan ribuan, bahkan harganya lebih murah dibanding harga barang jualan yang Eko tawarkan.

Baca juga: PLN Jakarta Raya Temui Heru Budi, Bahas Ketersediaan SPKLU di Ibu Kota

"Sudah sua bulanan, itu pun yang beli baru aksesoris belum laptop. Soalnya di online persaingan harga lebih parah," kata Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com