Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pekan Berlalu: Misteri Satu Keluarga yang Tewas Membusuk di Kalideres Kian Terkuak, Polisi Ungkap Petunjuk Penting

Kompas.com - 24/11/2022, 11:45 WIB
Larissa Huda

Editor

Ditemukan Lilin Merah, Kapur Baru, Bedak Bayi, Buku Berbagai Agama

Semangkuk kapur barus terlihat di atas meja makan saat empat mayat sekeluarga ditemukan di dalam rumah itu. Selain itu, juga ada sebuah lilin merah dan bedak bayi di atas meja makan yang sama.

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Ajun Komisaris Syafri Wasdar mengatakan, dokter forensik menyebutkan bahwa kapur barus digunakan untuk menyerap bau.

Baca juga: Sederet Kejanggalan dalam Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres, Korban Tak Makan hingga Temuan Bedak Bayi

Namun, Syafri tidak bisa memastikan apakah kapur barus tersebut secara sengaja digunakan seseorang untuk menghilangkan bau jenazah di dalam rumah tersebut atau tidak.

Selain itu, penyidik menemukan buku berbagai macam agama di dalam rumah itu. Adapun keberadaan buku itu masih menjadi teka-teki.

Mobil Dijual, Barang Dipak, dan Listrik Diputus

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Barat Komisaris Besar (Kombes) Pasma Royce mengungkapkan, mobil milik keluarga ternyata telah dijual.

Selain itu, polisi mendapati barang-barang di rumah korban dalam kondisi sudah dipak dan dibungkus rapi. Warga setempat juga sempat melihat korban mengeluarkan sejumlah perabotan dari dalam rumah ke mobil boks.

Baca juga: Rangkaian Peristiwa Sebelum Sekeluarga di Kalideres Tewas: Mobil Dijual, Barang Dipak, dan Listrik Diputus

Anak dari keluarga itu juga diketahui meminta PT PLN untuk memutus aliran listrik di rumahnya. Keluarga itu disebut telah menunggak tagihan listrik sejak Agustus 2022.

Ibu Diketahui Mati Sejak 6 Bulan Lalu

Margaretha Gunawan, satu dari empat penghuni rumah yang ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat, sudah meninggal sejak sebelum 13 Mei 2022.

Hal itu terungkap dari keterangan pegawai koperasi simpan pinjam yang sempat berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga karena hendak menggadaikan sertifikat tempat tinggal tersebut.

Pegawai yang sudah curiga itu pun diam-diam menyalakan senter dari ponselnya dan mendapati Margaretha sudah menjadi mayat.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Keluarga Tewas di Kalideres: Dian dan Budiyanto Hidup Bersama Mayat...

Dian yang saat itu melihat pegawai tersebut langsung mengatakan bahwa ibunya masih hidup. Ia mengaku masih memberikan susu dan menyisir rambut ibunya yang sudah jadi mayat.

Pesan Misterius Bernada Negatif

Penyidik kepolisian bersama tim ahli digital forensik memeriksa dua unit ponsel milik anggota keluarga tersebut yang ditemukan di dalam rumah.

Dari ponsel itu, penyidik menemukan informasi berupa pesan komunikasi satu arah dari ponsel pertama ke ponsel kedua. Nada pesan tersebut beremosi negatif.

Baca juga: Chat Misterius Bernada Emosi Negatif dalam Dua Ponsel Keluarga Tewas di Kalideres...

Penyidik bersama tim ahli psikologi forensik masih terus menganalisis maksud dari pesan-pesan tersebut dan mencari keterkaitannya dengan motif meninggalnya para korban.

Jual Aset Bukan Miliknya

Kepolisian mengungkap ada upaya salah satu anggota keluarga menjual aset yang bukan miliknya. Barang-barang yang dijual itu di antaranya mobil, kendaraan roda dua, pendingin ruangan (AC), kulkas, blender, dan televisi.

Selain itu, adapula sertifikat rumah juga tertulis atas nama Reny Margaretha Gunawan (68). Barang-barang itu diduga aktif dijual oleh Budyanto Gunawan (68) yang berstatus adik Rudyanto (71).

Baca juga: Seluruh Aset Keluarga yang Tewas di Kalideres atas Nama Orangtua, Lantas Kenapa Budyanto yang Aktif Jual Sana-sini?

Seperti diketahui, Budyanto sempat menemui pegawai koperasi simpan pinjam yang sedang mensurvey rumah yang ingin digadai saat Margaretha diketahui sudah jadi mayat pada 13 Mei lalu.

(Penulis: Mita Amalia Hapsari, Zintan Prihatini, Tria Sutrisna | Editor: Jessi Carina, Fabian Januarius Kuwado, Rakhmat Nur Hakim, Ihsanuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com