Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Penusukan Sopir Transjakarta, Pelaku Emosi Ponselnya Dilindas

Kompas.com - 24/11/2022, 12:23 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono membeberkan motif di balik penusukan RP (30), seorang pramudi TransJakarta yang ditusuk di Jalan Raya Bogor KM 26, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (22/11/2022) lalu.

Budi mengatakan, tersangka AR menusuk dada RP dengan sebilah badik karena marah ponselnya dilindas oleh korban.

"Jadi, tersangka dan korban ini sama-sama naik motor. Tersangka motornya berada di depan. Karena keadaan mabuk, ponselnya terjatuh," ujar Budi di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis (24/11/2022).

Korban yang berada tepat di belakang tersangka lalu melindas ponsel tersangka. Mereka berdua selanjutnya berhenti dan terlibat cekcok.

Baca juga: Pelaku Penusukan Sopir TransJakarta Ditangkap

"Mereka berhenti, cekcok mulut dan tersangka meminta untuk mengganti kerugian. Karena tidak terjadi kesepakatan, akhirnya penusukan terjadi," tutur Budi.

Setelah serangkaian penyelidikan dan penyidikan, polisi akhirnya menangkap tersangka AR di wilayah Jakarta Selatan.

Sejumlah barang bukti seperti baju yang dipakai tersangka, sepeda motor, dan ponsel yang rusak akibat dilindas oleh korban ikut diamankan oleh polisi.

"Barang bukti (badik) dibuang di daerah Rancho (Jakarta Selatan)," jelas Budi.

Akibat perbuatannya, tersangka akan dijerat dengan Pasal 338 juncto Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman 15 tahun hukuman penjara.

Baca juga: Terlibat Cekcok Sebelum Tewas Ditusuk, Kematian Sopir Transjakarta Masih Jadi Misteri...

Sebagai informasi, RP tewas ditusuk setelah sempat terlibat cekcok dengan tersangka di Jalan Raya Bogor KM 26, Ciracas, Jakarta Timur pada Selasa (22/11/2022) lalu.

"Saksi berinisial M dan RSP melihat ada dua orang yang saling berkendara sepeda motor dan sedang ngobrol. Tetapi tidak lama kemudian, dua orang yang awalnya ngobrol itu bertengkar," kata Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono, Rabu.

Cekcok tersebut berlanjut hingga akhirnya korban tiba-tiba ditemukan tergeletak.

"Korban tergeletak di tanah dengan luka tusuk di dada sebelah kanan," ujar Jupriono.

Saksi yang melihat korban tergeletak, selanjutnya langsung melaporkan kejadian penusukan itu ke Polsek Ciracas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com