JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang tergusur imbas proyek Jakarta International Stadium (JIS) sampai sekarang belum bisa menghuni Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Padahal, rumah susun sederhana sewa (rusunawa) itu sudah diresmikan oleh Anies Baswedan pada Oktober lalu.
Warga, yang belum mendapat kepastian kapan bisa menempati Kampung Susun Bayam, akhirnya menuntut kejelasan dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pemilik aset.
Puluhan warga melakukan aksi demonstrasi di depan gerbang masuk Kampung Susun Bayam pada Senin (21/11/2022). Beberapa di antaranya bahkan menginap di sana sampai Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Capai Kesepakatan dengan Jakpro, Warga Akhirnya Bisa Segera Tempati Kampung Susun Bayam
Warga bernama Paul (56) mengatakan, sejumlah warga bertahan di depan Kampung Susun Bayam sampai Rabu sore, sampai diadakan pertemuan dengan Jakpro dan Pemprov DKI Jakarta.
"Pertemuannya kemarin (Rabu) jam 4 (16.00 WIB)," kata Paul kepada Kompas.com, Kamis (24/11/2022).
Menurut Paul, dalam pertemuan tersebut, Pemprov DKI dan Jakpro menawarkan tarif sewa unit Kampung Susun Bayam Rp 1,5 juta per bulan.
Namun, para warga belum merespons tentang tarif sewa. Warga masih menagih janji untuk menempati hunian itu terlebih dahulu.
"Warga masih minta janji untuk tempati dulu hunian, setelah itu baru ajak runding nominalnya," ujar Paul.
Baca juga: Jakpro Kebut Urus Administrasi agar Warga Bisa Segera Tempati Kampung Susun Bayam
Berdasarkan penuturan Paul, warga Kampung Susun Bayam masih menunggu keputusan final terkait waktu menempati Kampung Susun Bayam pada Jumat (25/11/2022) sore.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.