Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pekan Berlalu, Ini Hal-hal yang Belum Terungkap dari Kasus Sekeluarga Tewas Misterius di Kalideres

Kompas.com - 25/11/2022, 06:35 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pekan lalu, satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak, dan ipar, ditemukan sudah tidak bernyawa di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

Keempat jasad yang ditemukan pada Kamis (10/11/2022) itu, yakni Rudyanto Gunawan (71) yang ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang. Kemudian, istri Rudyanto bernama Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur.

Di kamar yang sama juga ditemukan jasad anak dari Rudyanto-Margaretha bernama Dian (40), tetapi letaknya di lantai. Terakhir, ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan yang ditemukan dalam posisi terlentang di sofa ruang tamu.

Meski kepolisian mulai menemukan benang merah dari kejanggalan misteri satu keluarga yang membusuk itu, masih ada beberapa hal yang masih jadi pertanyaan.

Baca juga: Dua Pekan Berlalu: Misteri Satu Keluarga yang Tewas Membusuk di Kalideres Kian Terkuak, Polisi Ungkap Petunjuk Penting

Kompas.com mencoba merunut hal-hal yang belum terungkap dari sejak awal ditemukan masyarakat setelah mencium bau busuk di perumahan itu. Berikut rangkumannya:

Bunuh Diri atau Dibunuh

Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri, menuturkan terdapat berbagai kemungkinan penyebab kematian keluarga tersebut. Ia berspekulasi bahwa adanya kematian yang disengaja.

"Salah satu spekulasi yang dapat diuji adalah satu keluarga tersebut secara sengaja atau terencana mencapai kematian mereka sendiri," ujar Reza saat dikonfirmasi, Selasa (22/11/2022).

Spekulasi itu timbul atas sejumlah temuan kasus di lokasi kejadian seperti posisi jenazah yang tertata, hingga permintaan pemutusan aliran listrik.

Selain itu, rencana pihak keluarga korban yang ingjn mengkremasi jasad-jasad tersebut juga menjadi faktor penambah atas spekulasi bunuh diri.

Baca juga: Polisi: Penelitian Feses Bisa Ungkap Penyebab Kematian Sekeluarga di Kalideres

Menurut dia, dalam masyarakat yang mempraktikkan kremasi, kematian adalah transisi dari satu format kehidupan ke kehidupan yang lain.

Pesan Misterius Bernada Emosi

Penyidik kepolisian menemukan petunjuk untuk mengungkap misteri satu keluarga tewas itu berupa pesan komunikasi satu arah dari ponsel pertama ke ponsel kedua.

Berdasarkan pandangan tim ahli psikologi forensik, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan bahwa nada chat tersebut beremosi negatif.

"Jadi banyak sekali kata-kata berisi tentang emosi yang bersifat negatif, yang saat ini sedang didalami oleh pihak psikologi forensik," ujar Hengki.

Baca juga: Pesan dalam Ponsel Keluarga Tewas di Kalideres Diduga Diketik Seorang Perempuan

Hengki belum dapat berkomentar banyak mengenai temuan pesan-pesan dalam dua unit ponsel yang digunakan bersama-sama oleh empat anggota keluarga itu.

Aset Dijual Bukan oleh Pemilik

Kepolisian memastikan, sejumlah barang milik satu keluarga yang tewas misterius itu tidak hilang, melainkan dijual satu per satu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com