Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Warga Diteriaki "Pelit" Saat Bikin Laporan, Kapolsek Palmerah Pastikan Seluruh Layanan Gratis

Kompas.com - 25/11/2022, 16:05 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdulrohim memastikan seluruh layanan di Polsek Palmerah tak dipungut biaya alias gratis.

Hal itu disampaikan Dodi usai kabar anak buahnya yang meminta uang dan meneriaki ucapan rasis setelah melayani warga yang melakukan pengaduan viral di media sosial.

"Gratis. Semua laporan tidak dipungut biaya," kata Dodi, dilansir Tribunjakarta.com, Jumat (25/11/2022).

Baca juga: Ada Polisi Teriaki Warga Pelit, Polsek Palmerah Evaluasi Pelayanan

Dodi pun mengatakan bakal lebih mengawasi anggotanya dalam hal pelayanan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT)

"Akan kami lebih awasi, khususnya internal. Terutama pada saat pembuatan laporan itu betul-betul di situ ada piket reskrim, piket intel, termasuk piket pawa, sehingga betul-betul saling mengawasi. Sehingga kontrol pelayanan masyarakat lebih diintensifkan lagi," kata Dodi.

Adapun pengetatan pengawasan ini dilakukan lantaran adanya warga berinisial RA, yang mengeluh mendapat pelayanan tidak menyenangkan saat membuat laporan kehilangan di sana.

Usai membuat laporan kehilangan buku tabungan dan berterima kasih, menurut RA, salah satu polisi pun bertanya seakan-akan meminta uang kepadanya.

"Ketika selesai laporannya, si bapaknya bilang 'cuma terima kasih doang?', Terus saya bilang 'iya'. Karena saya tau aturannya di kepolisian tidak boleh ada pungli," kata RA di Mapolsek Palmerah, Kamis (24/11/2022) malam.

Baca juga: Terima Permintaan Maaf Kapolsek Palmerah, Warga yang Diteriaki Pelit Harap Tak Ada Lagi Kejadian Serupa

 

Saat hendak pulang, RA mendengar polisi malah meneriakinya 'pelit' sembari membawa asal daerahnya. Pengalaman itu pun diungkapkan RA melalui akun twitternya dan mendapat tanggapan luas dari warganet. Atas peristiwa itu, Dodi meminta maaf kepada RA.

"Kami sudah meminta maaf dengan sangat kepada mas RA," ungkap Dodi di Mapolsek Palmerah, tadi malam.

"Artinya ini juga momen kami untuk memperbaiki diri lagi, pengawasan ke anggota dan lebih memaksimalkan lagi pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat," lanjut dia.

Selain itu, anggota yang dimaksud RA telah meneriaki ujaran SARA kepadanya, kini telah diperiksa oleh Provos Polres Metro Jakarta Barat.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Anggotanya Bikin Malu Polsek Palmerah Gara-gara Minta Duit, Kapolsek Pastikan Pelayanan Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com