JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan sewa berbagi sepeda atau bike sharing, yang pertama kali diuji coba Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2022, kondisinya saat ini sepi minat dari masyarakat.
Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan menilai, hal tersebut disebabkan karena jajaran Pemprov DKI belum membangun kesadaran warga Jakarta untuk menggunakan transportasi sepeda.
"Sama saja ini seperti membangun jalur sepeda. Ini juga seperti itu, buat proyek bike sharing tapi tidak dibangun karakter masyarakat," ujar Tigor saat dikonfirmasi, Jumat (25/11/2022).
Baca juga: Bike Sharing di Jakarta Terbengkalai, Pengamat: Karena Asal Bikin agar Terlihat Hebat...
"Orang-orang karakternya juga tidak dibangun untuk bersepeda, di Jakarta kan panas banget, enggak bisa orang bersepeda jauh-jauh," sambung dia.
Selain itu, Tigor berujar, kurangnya perencanaan yang baik menyebabkan layanan bike sharing di Jakarta menjadi tak terawat.
"Konsep layanannya tidak direncanakan dengan baik, ini asal bikin agar kelihatan wah dan hebat tapi substansinya tidak dibangun," ungkap dia.
Dengan kondisi yang terbengkalai, kata Tigor, dinas terkait perlu bertanggung jawab untuk mengatasi layanan bike sharing yang tak menarik minat masyarakat.
Diwawancarai terpisah, pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan, perlu adanya evaluasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai turunnya minat masyarakat pada layanan bike sharing.
"Harus dievaluasi kembali, kenapa dia tidak digunakan lagi atau penurunan fungsi atau fenomenanya saat ini telah berubah," kata Yayat.
Yayat berujar, perlu peningkatan promosi layanan bike sharing agar masyarakat dapat kembali menggunakan sepeda sebagai sarana dalam bertransportasi.
"Evaluasinya atau juga motifnya dirubah jangan seperti itu-itu lagi, dibuat yang baru orang Indonesia kan mudah bosan," ujar dia.
Baca juga: Melihat Kondisi Bike Sharing di Taman Menteng Saat Ini, Terbengkalai dan Tak Terurus
Tak hanya itu, Yayat menyarankan perlu adanya anggaran yang jelas dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperbaiki sepeda yang terbengkalai hingga sistem operasional bike sharing.
"Jadi anggarannya perlu dicermati, seharusnya dicek sumber masalahnya misalnya karena kondisi sudah berubah," ucap Yayat.
"Tapi pengalaman saya kalau sudah ditingkat pelayanan dilaksanakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) biasa kendala ada di dana operasional. Jadi tidak terpelihara lagi, biasanya begitu banyak pelayanan yang tidak berjalan karena tidak ada pos penganggarannya," imbuh dia.
Sebanyak 12 unit bike sharing terparkir di kawasan Taman Menteng, Jakarta Pusat, dengan kondisi yang tak terawat.
Baca juga: Bersepeda ke Balai Kota, Komunitas Bike To Work Temui Heru Tanya Kepastian Anggaran Jalur Sepeda