Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santi Sumringah, Rumah dari Zaman Jepang Milik Keluarganya akan Dibedah Pemkot Jakbar

Kompas.com - 25/11/2022, 19:01 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Senyum Santi (40) warga Kebon Jeruk merekah saat rumahnya didatangi Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko pada Jumat (25/11/2022).

Pasalnya, rumah keluarga yang sudah berdiri sejak zaman kolonial Jepang itu, akan segera dibedah Pemerintah Kota Jakarta Barat dalam rangka Jumat Berfaedah, beberapa hari ke depan.

"Iya tadi Pak Wali datang, ngecek-ngecek rumah sampai ke dalam. Alhamdulillah terpilih rumah untuk dibedah," ungkap Santi di kediamannya, di Kebon Jeruk, hari ini.

Baca juga: Baznas Siapkan Rp 8,6 Miliar untuk Bedah Rumah di Jakarta Barat

Rumahnya dari luar terlihat sederhana dengan cat berwarna biru dan hijau yang cerah.

Atap rumah itu terbuat dari asbes, dengan plafon triplek kayu menutup beberapa ruang di rumahnya.

Lantainya terbuat dari keramik, tetapi beberapa permukaan tembok terkihat bergelombang.

Sekilas, rumah Santi seperti tidak membutuhkan bantuan renovasi gratis. Namun, kekokohan rumah itu hanya terlihat di luarnya.

Baca juga: Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami Kebakaran Usai Shalat Jumat

Santi mengatakan rumah yang dihuni keluarganya secara turun menurun itu sudah lama berdiri.

"Rumah ini ditempati kakek dan nenek saya. Lalu ke bapak saya. Bapak saya itu umurnya sudah 80 tahunan. Kami memang asli warga sini, bahkan sebelum gedung RCTI dibangun. Kata bapak saya pokoknya dari zaman Jepang di sini," kata Santi.

Rumah tersebut belum pernah direnovasi secara menyeluruh.

Beberapa kali rumah tersebut hanya dipugar agar lebih cantik dengan dana seadanya dari sang suami yang berprofesi pengemudi ojek.

Baca juga: Kaget Dengar Bike Sharing Terbengkalai, Heru Budi: Nanti Saya Cek

"Enggak pernah direnovasi total, palingan ditambahin aja dua tahun lalu. Kayak temboknya, dulu kan cuma batako, ini diaci terus dicat," kata dia.

Kendati sempat dipercantik, Santi menuturkan rumahnya sering mengalami kebocoran saat hujan turun. Ia juga khawatir tembok lama akan roboh jika banjir terus mampir karena sudah tua.

"Kalau hujan rembes. Kalau banjir juga kami cuma bisa duduk saja di bangku. Khawatir juga tembok enggak kuat, takut roboh, kan sudah lama," ungkap Santi.

Keadaan rumahnya itu lah yang membuat Santi mendaftarkan rumahnya untuk dibedah dalam program Pemkot Jakbar tersebut.

Baca juga: Remaja Dikeroyok di Bar Kemang hingga Bersimbah Darah, Polisi Usut

"Saya daftarin ke RT dulu, terus ke kelurahan. Eh enggak tahunya kepilih. Terus katanya dua hari lagi mulai dibenerin, sekarang disuruh rapi-rapiin perabotan," sebut dia.

Santi bersyukur rumahnya bisa segera diperbaiki sehingga bisa lebih aman untuk dihuni keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com