DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang mengeluhkan debu-debu yang bertebaran imbas proyek pengerjaan rehabilitasi Jalan Grand Depok City, Tirtajaya, Sukmajaya.
Menurut mereka, pengerjaan proyek tersebut turut memperhatikan dampak lingkungan agar tak tercemar.
Salah seorang pedagang bernama Reza berharal para pekerja proyek sebaiknya menyiramkan jalanan usai pengerjaan.
Baca juga: Jalan Boulevard GDC Direhabilitasi, Kendaraan Hanya Bisa Melintas di Satu Lajur
Hal itu bertujuan untuk meminimalisir penyebaran debu yang berterbangan.
"Kalau habis ada pengerjaan atau lagi pengerjaan itu harusnya disiram biar meminimalisir debunya tak berterbangan," ujar Reza saat ditemui Kompas.com, Jumat (25/11/2022).
Reza mengaku kerap membersihkan debu yang menempel di etalase dagangannya lantaran terimbas dari proyek rehabilitasi jalan.
"Selalu ada setiap hari, memang biasanya ada debu tapi lebih para semenjak adanya ini (proyek rehabilitasi jalan)," tutur dia.
Baca juga: Waspada Macet, Ada Perbaikan Jalan di Kawasan GDC Depok
Kondisi itu berdampak pada penjualannya yang cenderung menurun.
Reza mengaku jumlah pembeli menurun sejak proyek rehabilitasi jalan dimulai.
Terlebih, sebagian jalan ditutup sehingga pembeli kesulitan mendapat akses untuk menuju tempat usahanya.
"Pembeli berkurang, semenjak jalanan ini diperbaiki. Kondisinya ya begitulah sekarang," ucap dia.
Baca juga: Imbas Rehabilitasi Jalan Boulevard Grand Depok City, Debu Bikin Warung Nasi Sepi Pelanggan
Dalam wawancara terpisah, pedagang warung nasi bernama Iip mengeluhkan, debu-debu tersebut turut mempengaruhi omset kegiatan usahanya.
"Pertama keluhkan debu, kemudian yang beli pada berkurang bikin omset jadi turun," ujar dia.
Karena itu, Iip menyarankan pengerjaan proyek jalan itu dipasangi penghalang debu, seperti pembatas dari seng.
"Kan kalau proyek itu biasanya ada penghalang debu, tapi ini kan enggak ada malah bablas aja," imbuh dia.
Baca juga: Pengendara Keluhkan Material Revitalisasi Trotoar Berserakan di Jalan Raya Kartini Depok