Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kisah Jidan, Selami Sungai "Hitam" di Jakarta Barat untuk Angkut Kasur

Kompas.com - 25/11/2022, 21:23 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua tangan Jaenal Abidin dengan cekatan menjaring sampah-sampah yang mengambang di atas permukaan Kali Sekretaris, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Pria berusia 43 tahun yang akrab disapa Jidan sudah 18 tahun bergabung bersama pasukan UPK Badan Air Jakarta Barat.

"Saya biasa berangkat pagi langsung nyerok sampah-sampah, kalau pagi banyak sampahnya. Masuk tengah hari, istirahat, solat, makan. Lalu lanjut lagi nyerok sampah sampai sore," demikian Jidan menceritakan kesehariannya.

Jidan biasa menyerok sampah dari atas ponton, perahu rakitan menyerupai kepingan puzzle yang terbuat dari bahan HDPE. Perahu ini biasa digunakan untuk menampung limbah sungai.

Baca juga: Melihat Pintu Air Manggarai yang Banyak Tumpukan Stereofoam Kemasan Mi Ayam dan Bubur

Bukan ikan cantik yang dilihatnya setiap berangkat kerja, Jidan justru menemukan kasur hingga pakaian yang setengah tenggelam di balik permukaan sungai berwarna hitam pekat itu.

Akibat sampah berat yang entah bagaimana bisa tiba di sana, Jidan dan rekan-rekannya pun terpaksa harus turun ke kali, menyelam demi mendorong kasur itu ke permukaan.

"Kalau ditarik kan enggak kuat, berat banget. Jadi terkadang kami menyelam ke kali. Didorong ramai-ramai berlima, tergantung besarnya barang," ungkap Jidan.

Padahal, kata Jidan, menyelam dan berenang di sungai tersebut adalah kegiatan yang sulit.

Baca juga: Anak-anak Sering Ngeyel meski Diperingatkan Jangan Berenang di Danau Sunter

"Berenang di kali ini sulit, karena kental airnya dalam pula. Tidak bisa melihat apa-apa, arusnya juga kadang bergerak ke hilir, kadang ke hulu," ungkap dia.

Meski menyadari kerjanya yang berat, Jidan mengaku nyaman menjalani pekerjaan di tengah sungai yang berbau tak sedap itu.

Namun, Jidan menyayangkan masyarakat yang masih saja tega membuang sampah, bahkan perabotan ke sungai.

"Warga itu kan suka enggak sadar, sekalian lewat, buang sampah ke kali. Sebisa mungkin jangan lah. Nanti banjir dan tercemar kalinya. Kalau kalinya bersih, indah, yang menikmati bukan kami, tapi masyarakat semua. Kami kerja di sini bukan buat kami, tapi buat semua," ungkap Jidan

Baca juga: Urine, Sampah, hingga Tinja, Semuanya Dibuang Sembarangan di Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com