Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADS yang Aman dan Nyaman bagi Anak, Penting untuk Dukung Program BIAN

Kompas.com - 26/11/2022, 13:14 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) dan PT Oneject Indonesia (Oneject) menyiapkan auto disable syringe (ADS) yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk mendukung program bulan imunisasi anak nasional (BIAN).

Direktur Utama PT IRRA Heru Firdausi Syarif mengatakan, pihaknya sudah menyediakan produk ADS Oneject untuk program imunisasi anak sekolah. Produk tersebut sesuai standar imunisasi dari WHO dan spesifikasi Kementerian Kesehatan.

"Sudah sesuai standar WHO, sudah tentu ADS Oneject memenuhi tingkat keamanan dan kenyamanan untuk anak-anak dan ukurannya juga tepat untuk anak," kata Heru dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/11/2022).

Baca juga: Imunisasi Campak Rubella dalam Program BIAN di Depok Baru Capai 82,1 Persen

Dikatakan Heru, produk yang telah disediakan memiliki fitur yang dapat melindungi anak dari penularan penyakit melalui jarum suntik. Sebab, ADS Oneject hanya dapat digunakan sekali pakai.

"Alat suntik itu akan otomatis terkunci dan jika pistonnya ditarik akan terlepas atau patah seketika sehingga tidak bisa digunakan kembali," kata dia.

Selain itu, Heru mengatakan, IRRA dan Oneject juga menyiapkan serangkaian program edukasi bagi para tenaga medis pelaksana imunisasi serta siswa dan orang tua target imunisasi.

Baca juga: Dinkes DKI Tegaskan Gagal Ginjal Akut Misterius Tak Berkaitan dengan Imunisasi BIAN

"Misalnya, dalam program BIAN. IRRA dan Oneject turut terjun langsung ke lapangan, termasuk dalam kegiatan imunisasi di sekolah yang menjadi target Dinas Kesehatan dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)," ujarnya.

Selain pendampingan dalam proses vaksinasi, dikatakan Heru, IRRA dan Oneject juga memberikan edukasi kepada para tenaga medis, agar lebih memahami cara penggunaan ADS yang benar.

Baca juga: Masih Banyak yang Tetap Percaya Imunisasi meski Ramai Warganet Kaitkan Gagal Ginjal Akut dengan BIAN

Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan dalam pelaksanaan imunisasi di lapangan.

"Sosialisasi juga dilakukan kepada anak yang akan diimunisasi dan orang tuanya. Mereka diberikan edukasi terkait manfaat imunisasi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak dari berbagai penyakit seperti campak, difteri, rubella," imbuh Heru.

Dengan proses edukasi, Heru berharap dapat menghilangkan keraguan, serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak dan orang tuanya.

Dalam program BIAN di SD Penjaringan, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu, dr Sasa Nabila dari Puskesmas Penjaringan menjelaskan, progam BIAN merupakan program imunisasi lanjutan kedua dari imunisasi dasar yang menyasar anak usia 6 tahun sampai 12 tahun.

Baca juga: Ramai soal Vaksin BIAN Diduga Jadi Penyebab Gagal Ginjal pada Anak, Ini Kata Satgas Imunisasi

Program ini bertujuan untuk melindungi anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (P3DI).

Lampiran dokumen yang dikeluarkan melalui Keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit bernomor HK.02.02/C/2317/2022 menjelaskan, BIAN merupakan upaya pemberian imunisasi yang dilaksanakan secara terintegrasi.

Sesuai petunjuk teknis BIAN yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, salah satu kegiatan BIAN adalah imunisasi tambahan berupa pemberian satu dosis imunisasi sesuai dengan rekomendasi usia yang ditetapkan untuk masing-masing wilayah dan dilakukan secara massal tanpa memandang status imunisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com