JAKARTA, KOMPAS.com - PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) dan PT Oneject Indonesia (Oneject) menyiapkan auto disable syringe (ADS) yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk mendukung program bulan imunisasi anak nasional (BIAN).
Direktur Utama PT IRRA Heru Firdausi Syarif mengatakan, pihaknya sudah menyediakan produk ADS Oneject untuk program imunisasi anak sekolah. Produk tersebut sesuai standar imunisasi dari WHO dan spesifikasi Kementerian Kesehatan.
"Sudah sesuai standar WHO, sudah tentu ADS Oneject memenuhi tingkat keamanan dan kenyamanan untuk anak-anak dan ukurannya juga tepat untuk anak," kata Heru dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/11/2022).
Baca juga: Imunisasi Campak Rubella dalam Program BIAN di Depok Baru Capai 82,1 Persen
Dikatakan Heru, produk yang telah disediakan memiliki fitur yang dapat melindungi anak dari penularan penyakit melalui jarum suntik. Sebab, ADS Oneject hanya dapat digunakan sekali pakai.
"Alat suntik itu akan otomatis terkunci dan jika pistonnya ditarik akan terlepas atau patah seketika sehingga tidak bisa digunakan kembali," kata dia.
Selain itu, Heru mengatakan, IRRA dan Oneject juga menyiapkan serangkaian program edukasi bagi para tenaga medis pelaksana imunisasi serta siswa dan orang tua target imunisasi.
Baca juga: Dinkes DKI Tegaskan Gagal Ginjal Akut Misterius Tak Berkaitan dengan Imunisasi BIAN
"Misalnya, dalam program BIAN. IRRA dan Oneject turut terjun langsung ke lapangan, termasuk dalam kegiatan imunisasi di sekolah yang menjadi target Dinas Kesehatan dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)," ujarnya.
Selain pendampingan dalam proses vaksinasi, dikatakan Heru, IRRA dan Oneject juga memberikan edukasi kepada para tenaga medis, agar lebih memahami cara penggunaan ADS yang benar.
Baca juga: Masih Banyak yang Tetap Percaya Imunisasi meski Ramai Warganet Kaitkan Gagal Ginjal Akut dengan BIAN
Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan dalam pelaksanaan imunisasi di lapangan.
"Sosialisasi juga dilakukan kepada anak yang akan diimunisasi dan orang tuanya. Mereka diberikan edukasi terkait manfaat imunisasi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak dari berbagai penyakit seperti campak, difteri, rubella," imbuh Heru.
Dengan proses edukasi, Heru berharap dapat menghilangkan keraguan, serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak dan orang tuanya.
Dalam program BIAN di SD Penjaringan, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu, dr Sasa Nabila dari Puskesmas Penjaringan menjelaskan, progam BIAN merupakan program imunisasi lanjutan kedua dari imunisasi dasar yang menyasar anak usia 6 tahun sampai 12 tahun.
Baca juga: Ramai soal Vaksin BIAN Diduga Jadi Penyebab Gagal Ginjal pada Anak, Ini Kata Satgas Imunisasi
Program ini bertujuan untuk melindungi anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (P3DI).
Lampiran dokumen yang dikeluarkan melalui Keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit bernomor HK.02.02/C/2317/2022 menjelaskan, BIAN merupakan upaya pemberian imunisasi yang dilaksanakan secara terintegrasi.
Sesuai petunjuk teknis BIAN yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, salah satu kegiatan BIAN adalah imunisasi tambahan berupa pemberian satu dosis imunisasi sesuai dengan rekomendasi usia yang ditetapkan untuk masing-masing wilayah dan dilakukan secara massal tanpa memandang status imunisasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.